Sabtu, 13 September 2025

Konflik di Afghanistan

Menhan Inggris Tegaskan Pasukannya Tidak Akan Kembali Ke Afghanistan

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyatakan Taliban telah mengendalikan Afghanistan dan pasukan Inggris tidak akan kembali ke negara itu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AFP
Seorang personel pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga di sepanjang pinggir jalan di Herat pada 12 Agustus 2021, ketika Taliban mengambil alih markas polisi di Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan dan juga merebut ibu kota distrik utama lainnya yang hanya berjarak 150 kilometer dari ibu kota Kabul. 

"Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa keputusan AS untuk mundur, telah mempercepat banyak hal," tegas Johnson.

Baca juga: Begini Sikap Pemerintah Indonesia terhadap Konflik di Afghanistan

Perlu diketahui, pernyataan tersebut muncul setelah Juru bicara Taliban Mohammad Naeem mengatakan kepada Al-Jazeera pada hari Minggu kemarin bahwa perang di Afghanistan telah berakhir dan pihaknya akan segera membentuk rezim baru di negara itu.

Ia juga meminta misi diplomatik asing untuk tetap memiliki keyakinan penuh terhadap Taliban, bahwa tidak akan ada bahaya yang mengancam mereka di Afghanistan.

"Karena pasukan Imarah ditugaskan untuk menjaga keamanan di Kabul dan kota-kota lainnya," kata Naeem.

Di sisi lain, Johnson menekankan jika rakyat Afghanistan kembali mengalami kondisi seperti sebelum 2001, itu bukan urusan Inggris.

Hal ini mengacu pada pemerintahan Taliban sebelum invasi yang dipimpin AS masuk ke negara itu pada awal 2000-an lalu.

Militan Taliban menguasai kota Kabul pada 15 Agustus kemarin, tanpa adanya perlawanan.

Sebelumnya, kelompok pemberontak ini telah merebut seluruh ibu kota provinsi di Afghanistan, di tengah proses penarikan pasukan secara bertahap yang dilakukan AS dan NATO.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan