Senin, 8 September 2025

POPULER Internasional: Bom Bunuh Diri Dekat Bandara Kabul | Duterte Maju Cawapres Filipina 2022

Berita populer Internasional, di antaranya terjadi ledakan di luar bandara Kabul Afghanistan, setidaknya 11 orang tewas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews
Berita populer Internasional, di antaranya terjadi ledakan di luar bandara Kabul Afghanistan, setidaknya 11 orang tewas 

Pejuang ISIS yang memisahkan diri dari Taliban Pakistan bergabung dengan militan di Afghanistan untuk membentuk cabang regional.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Jenderal Afghanistan Sebut Trump, Biden, dan Ashraf Ghani Pengkhianat, Ini Sosoknya

Jenderal tentara Afghanistan, Sami Sadat, baru-baru ini membeberkan tiga sosok yang ia nilai sebagai pengkhianat dan menjadi penyebab runtuhnya negaranya.

Hal ini ia sampaikan dalam opini yang ditulisnya di New York Times.

Dikutip dari The Independent, Sadat membeberkan alasan mengapa pasukannya gagal melawan Taliban saat kelompok itu mulai mengambilalih kekuasaan pemerintahan.

Alasan yang pertama dimulai dari adanya perjanjian damai pemerintahan Donald Trump dengan Taliban yang dibuat di Doha, Qatar, pada Februari 2020.

Kesepakatan itu dinilai Sadat telah menghancurkan negaranya karena ada persyaratan untuk penarikan AS tanpa pembagian kekuasaan konkret antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.

Mantan Presiden AS, Donald Trump; Presiden AS, Joe Biden; dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Mantan Presiden AS, Donald Trump; Presiden AS, Joe Biden; dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. (AFP Jim Watson/Brendon Smialowski/Kantor Pers Presiden Afghanistan)

Baca juga: 3 Sosok Dinilai Jadi Penyebab Runtuhnya Afghanistan: Donald Trump, Joe Biden, dan Ashraf Ghani

Baca juga: Sosok Mohammad Idris, Ditunjuk Taliban Jadi Gubernur Bank Sentral Afghanistan, Tak Punya Pengalaman

Menurut Sadat, kesepakatan itu memberi tenggat waktu bagi kehadiran AS di negara itu, yang memungkinkan Taliban menunggu dan merebut kembali Afghanistan begitu pasukan Amerika pergi.

Alasan kedua, karena pemerintahan Joe Biden terus melanjutkan rencana pemerintahan Trump untuk menarik kembali pasukan serta ribuan kontraktor militer yang penting untuk mempertahankan pasokan bagi pasukan dan tekonologi seperti helikopter dan drone.

"Saya sedih melihat Tuan Biden dan pejabat Barat menyalahkan Angkatan Darat Afghanistan karena keruntuhan negara kami, tanpa menyebutkan alasan mendasar yang terjadi," katanya.

"Perpecahan politik di Kabul dan Washington mencekik tentara dan membatasi kemampuan kami untuk melakukan pekerjaan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sadat menuturkan aturan keterlibatan dukungan udara AS untuk pasukan keamanan Afghanistan secara efektif berubah dalam semalam, dan Taliban menjadi berani.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Presiden Filipina Rodrigo Duterte Calonkan Diri sebagai Wakil Presiden pada Pilpres 2022

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan