Selasa, 9 September 2025

Konflik di Afghanistan

Presiden Rusia Vladimir Putin: 20 Tahun AS Berada di Afghanistan Berakhir Tragedi, Hasilnya Nol

Presiden Rusia Vladimir Putin menilai 20 tahun keberadaan AS di Afghanistan berakhir dengan tragedi dan hasilnya nol

Editor: hasanah samhudi
AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan remaja untuk menandai dimulainya tahun ajaran baru di kota timur jauh Rusia Vladivostok pada 1 September 2021. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin menilai 20 tahun keberadaan Amerika Serikat di Afghanistan berakhir dengan tragedy dan Washington tidak mendapatkan apa-apa.

“Militer AS sia-sia dalam usahanya menanamkan norma-norma mereka di Afghanistan,” ujar Putin, Rabu (1/9/2021), seperti dilansir dari Al Jazeera.

Putin berbicara dalam suatu pertemuan dengan remaja terkait dimulainya tahun ajaran di Vladivostok, Rusia.

Menurutnya, pasukan Amerika hadir di Afghanistan selama 20 tahun membudayakan masyarakat lokal.

“Tapi kenyataannya, (mereka) memaksakan norma dan standar hidup mereka dalam arti luas kata ini, termasuk organisasi politik masyarakat,” katanya.

Baca juga: Putin dan Xi Jinping Sepakat Bersama-sama Perangi Ancaman di Afghanistan

Baca juga: Putin Desak Negara Barat Berhenti Campuri Urusan Afghanistan

Ia menegaskan, tidak mungkin memaksakan sesuatu dari luar.

Pemimpin Rusia ini kerap mengeritik negara-negara Barat yang mencoba memaksakan nilai-nilai mereka pada negara-negara non-Barat.

Rusia secara teratur mengecam kebijakan AS di Afghanistan, yang sekarang dikendalikan Taliban.

“Hasilnya adalah tragedi belaka, kerugian besar, baik bagi mereka yang melakukan itu, Amerika Serikat,  dan terlebih lagi bagi orang-orang yang tinggal di Afghanistan. Hasil nol, jika tidak negatif,” kata Putin.

Taliban mengejutkan para pemimpin dan pengamat Barat dengan kemajuan pesatnya menjelang penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan pada 31 Agustus.

Baca juga: JERITAN Minta Tolong Penerjemah Afghanistan yang Selamatkan Joe Biden 13 Tahun Lalu

Baca juga: Pesawat C-17 Globemaster Angkut Kloter Terakhir Pasukan AS, Akhiri Misi 20 Tahun di Afghanistan

Pekan lalu, Putin mengatakan Rusia tidak akan ikut campur di Afghanista.

Ia mengatakan, Moskow telah belajar dari pendudukan Soviet di negara itu.

Moskow terlibat dalam perang 10 tahun di Afghanistan yang berakhir dengan penarikan pasukan Soviet pada 1989.

Putin juga mengeluh tentang negara-negara Barat yang mencoba menempatkan pengungsi Afghanistan di negara-negara Asia Tengah yang bersekutu dengan Moskow.

Ia khawatir bahwa Islam radikal akan menyebar ke negara-negara yang bersahabat dengannya.

Baca juga: Taliban Sempat Tawari Militer AS Untuk Amankan Kabul, Tapi Ditolak

Baca juga: Taliban Akan Berikan Amnesti kepada Presiden Ashraf Ghani Jika Ingin Kembali

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan