Rabu, 3 September 2025

Krisis Myanmar

Milisi Bentrok dengan Militer setelah NUG Deklarasikan Perang Lawan Junta Myanmar, 20 Orang Tewas

Setidaknya 20 orang tewas dalam bentrok antara milisi penentang junta Myanmar dengan pasukan keamanan, setelah NUG mendeklarasikan perang defensif.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
STR / AFP
Para pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di kota Sanchaung Yangon pada 27 April 2021. 

Menteri pertahanan pemerintah bayangan, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi insiden pada Kamis dan Jumat.

Sama halnya dengan juru bicara militer Zaw Min Tun yang tidak menjawab panggilan Reuters.

Oposisi Junta Myanmar Klaim Telah Dapat Dukungan dari Sejumlah Negara

NUG mengklaim telah mendapatkan dukungan dari sejumlah negara.

Menteri Luar Negeri untuk NUG, Zin Mar Aung mengatakan, daftar negara-negara Barat dan Asia yang mendukung pihaknya, terus bertambah dan beberapa di antaranya telah mengakui perwakilannya.

Baca juga: ASEAN Berhasil Dorong Gencatan Senjata di Myanmar Hingga Akhir Tahun

Saat ini, NUG sedang mencoba untuk menumbuhkan sekutu secara diam-diam di antara negara-negara demokrasi dunia.

Adapun, hal itu dilakukan karena NUG ingin menang dari rezim militer Myanmar, yang juga mencari pengakuan internasional setelah menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis di negara itu pada 1 Februari 2021.

Di mana, dalam Majelis Umum PBB ke-76 akan diputuskan apakah pihak NUG atau rezim militer yang menduduki kursi PBB di Myanmar.

Lebih lanjut, untuk mendapatkan lebih banyak dukungan, pemerintah bayangan itu mengadakan pembicaraan di belakang layar dengan pejabat pemerintah di tempat lain.

"Republik Ceko, Prancis dan Australia telah mengakui perwakilan kami yang ditunjuk di negara ini," kata Zin Mar Aung kepada Nikkei Asia dalam sebuah wawancara eksklusif dari lokasi yang dirahasiakan.

Baca juga: Tak Segera Akhiri Kekerasan, Inggris Jatuhkan Sanksi Baru kepada Junta Myanmar, Bekukan Aset Taipan

"Kami akan terus menunjuk perwakilan di Inggris dan Jepang untuk memperluas kerja sama lebih lanjut dan hubungan bilateral," tambahnya.

Diketahui, pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan juga telah mengakui NUG sebagai perwakilan sah dari pemerintah terpilih yang bertekad untuk memulihkan demokrasi di Myanmar.

Beberapa briefing yang dilakukan dengan Washington diakhiri dengan pertemuan antara Zin Mar Aung dan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman pada awal Agustus 2021.

Beberapa hari kemudian, kantor kepresidenan Korea Selatan mengumumkan akan terlibat dengan NUG, sehingga situasi Myanmar dapat diselesaikan ke arah yang memenuhi aspirasi rakyatnya.

"Banyak pejabat pemerintah Barat telah mengulurkan tangan untuk berbicara," kata Zin Mar Aung.

Baca juga: RI Beri Bantuan Kemanusiaan Sebesar USD 200.000 bagi Rakyat Myanmar

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan