Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 di AS dan Singapura Melonjak, Rumah Sakit Mulai Kewalahan Tangani Pasien

Di saat kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun namun berbeda halnya dengan negara tetangga Singapura.

Editor: Hasanudin Aco
File AFP Via Arab News
Covid-19 di Amerika Serikat. 

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Di saat kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun namun berbeda halnya dengan negara tetangga Singapura.

Hal yang sama melanda Amerika Serikat (AS).

VOA Indonesia melaporkan sejumlah Rumah Sakit di AS mulai kewalahan hadapi lonjakan kasus Covid-19.

Kasus Covid-19 di Singapura

Singapura mencatat rekor baru kasus harian COVID-19, dengan melaporkan 1.939 infeksi baru pada Minggu (26/9/2021).

Sekaligus menandai hari keenam berturut-turut kasus melampaui angka 1.000.

Kasus pada Minggu hampir 300 lebih banyak dari rekor harian sebelumnya 1.650 infeksi, yang Singapura laporkan pada Jumat (24/9).

Dari kasus baru pada Minggu, sebanyak 1.934 adalah infeksi lokal, yang terdiri dari 1.536 kasus komunitas dan 398 penghuni asrama. Sedang lima lainnya kasus impor, menurut Kementerian Kesehatan Singapura.

Baca juga: Legislator PKS Ingatkan Pemerintah Perlu Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura 

Melansir Channel News Asia, Kementerian Kesehatan Singapura pada Minggu juga melaporkan dua kematian baru akibat COVID-19, yang menjadikan total orang meninggal terpapar virus corona menjadi 78. 

Sementara sepanjang September, Singapura mencatat 23 kematian akibat COVID, rekor tertinggi bulanan.

Lonjakan kasus di AS

Salah satu pejabat senior di bidang kesehatan di Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat yang terjadi kini telah melebihi kapasitas perawatan kesehatan di beberapa rumah sakit di sejumlah negara bagian.

Berbicara di program “Face the Nation” di stasiun televisi CBS pada Minggu (26/9/2021), Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Dr. Rochelle Walensky mengatakan sistem perawatan kesehatan di rumah sakit sejumlah negara bagian kini berada dalam kesulitan.

“Mereka kehabisan tempat tidur,” ujarnya.

“Dan ketika kita melihat hal itu, kita khawatir akan ada orang-orang yang tidak dapat diterima untuk rawat inap dan menjalani perawatan yang tepat jika mengalami kecelakaan lalu lintas atau terkena serangan jantung," ujarnya menambahkan.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan