Selasa, 19 Agustus 2025

KTT ASEAN 2023

Junta Myanmar Tak Diundang ke KTT ASEAN, Joe Biden Pimpin Delegasi Amerika Serikat

Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dimulai Selasa (26/10/2021) tanpa mengikutkan junta militer Myanmar, dan Joe Biden memimpin delegasi Amerika Serikat

Editor: hasanah samhudi
Selebaran/AFPTV/ MRTV/AFP
Foto tangkap layar AFPTV yang diambil pada 9 April 2021 dari Radio dan Televisi Myanmar (MRTV), juru bicara junta Brigjen Zaw Min Tun berbicara selama konperensi pers oleh pemerintah militer di Naypidaw. Junta Myanmar Senin (25/10/2021) mengancam mengikuti KTT ASEAN setelah asosiasi ini menyatakan pemimpin militer Myanmar tidak dapat hadir karena komitmennya untuk meredakan krisis berdarah diragukan. 

Utusan PBB

Pada bagian lain, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengumumkan pada Senin (25/10/2021) bahwa ia telah menunjuk sosiolog Singapura, Noeleen Heyzer, sebagai utusan khusus baru untuk Myanmar.

Dia akan menggantikan Christine Schraner Burgener dari Swiss.

Heyzer (73) telah memegang berbagai posisi senior di PBB, khususnya antara 2007 dan 2014 sebagai kepala komisi ekonomi dan sosial untuk Asia dan Pasifik.

Antara 2013 dan 2015, ia menjabat sebagai penasihat khusus untuk Timor Leste.

Baca juga: Menlu Retno: Tak Undang Junta Myanmar di KTT ASEAN Keputusan yang Tepat

Baca juga: Pesawat Bantuan Kemanusian RI untuk rakyat Myanmar Telah Tiba di Yangon

Sebagai bagian dari tugasnya di Komisi Ekonomi dan Sosial, Heyzer bekerja erat dengan ASEAN, serta dengan otoritas Myanmar dalam pengembangan dan pengurangan kemiskinan.

Sejak kudeta 1 Februari, PBB dan ASEAN tidak berhasil mendesak junta militer Myanmar untuk meluncurkan kembali dialog politik dan membebaskan pejabat sipil yang ditangkap selama kudeta.

Baik Burgener, yang meninggalkan tugasnya di PBB setelah tiga setengah tahun memasuki pemerintahan Swiss, maupun wakil menteri luar negeri Brunei Erywan Yusof - yang ditunjuk sebagai utusan ASEAN pada Agustus - tidak dapat pergi ke Myanmar, di mana mereka berharap untuk bertemu dengan warga sipil seperti mantan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan