Selasa, 2 September 2025

Sosok Joker Jepang yang Tusuk 17 Orang di Kereta, Ingin Dihukum Mati, Menyesal Tak Ada Korban Tewas

Seorang pria di Jepang yang berkostum Joker, melakukan serangan di dalam kereta pada malam Halloween.

via KOMPAS.com
Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker yang melakukan serangan di sebuah kereta di Tokyo, Jepang, pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Kyota Hattori (24), pria asal Jepang ini sengaja melakukan serangan di sebuah kereta di Tokyo pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021), hingga melukai 17 orang.

Tak hanya melancarkan serangan menggunakan pisau, Hattori juga membakar sebuah kursi kereta.

Sekitar dua jam sebelum kejadian, Hattori sempat mengunjungi Distrik Shibuya, Tokyo, untuk merayakan Halloween.

Dikutip dari Kyodo News, Hattori mengaku ia menyukai sosok Joker, karakter jahat dalam film Batman, kata polisi pada Senin (1/11/2021).

Hattori sengaja menjalankan aksinya karena ia memang ingin membunuh orang dan mendapat hukuman mati.

Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker yang melakukan serangan di sebuah kereta di Tokyo, Jepang, pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021).
Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker yang melakukan serangan di sebuah kereta di Tokyo, Jepang, pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021). (via KOMPAS.com)

Baca juga: Pusat Kanker Nasional Jepang Upayakan Kerja Sama Dengan RS di Indonesia

Baca juga: Kartu Pos Khusus Tahun Baru Jepang Diterbitkan Senin Ini Sejumlah 1,8 Miliar Lembar

Keinginan Hattori agar mendapat hukuman mati sudah terpikir sejak Juni lalu.

Hattori mengatakan kepada polisi, ia memilih kereta ekspres terbatas menuju pusat kota yang jarang berhenti karena biasanya ramai penumpang.

Ia mengaku menyesal karena gagal membunuh siapapun dalam serangan itu, ujar polisi.

Dari 17 orang yang terluka, seorang pria berusia 70 tahunan masih dalam kondisi kritis setelah diduga ditikam Hattori di bagian dada.

Sementara itu, 16 korban lainnya, yang berusia antara remaja hingga 60 tahunan, menderita luka ringan dan menghirup asap.

Orang-orang yang mengenal Hattori, yang bersekolah di Prefektur Fukuoka, Jepang barat daya, menggambarkannya sebagai orang pendiam dan tidak mencolok.

"Ia pendiam dan bukan tipe orang yang bisa berinisiatif," ungkap pria yang bersekolah di SD dan SMP yang sama dengan Hattori di Fukuoka.

Seorang ibu yang putrinya pernah satu sekolah dengan Hattori, mengatakan pelaku penyerangan ini tak punya teman dekat.

Menurut sebuah laporan, Hattori telah gagal dalam pekerjaan dan hubungannya dengan teman-temannya bermasalah.

Baca juga: Jasad Bayi Disimpan di Koin Loker, Ibu Jepang Ini Dihukum 2 Tahun 4 Bulan

Baca juga: Gempa Bumi di Jepang Senin Ini 4 Kali, Tokyo Sempat 5,2 Magnitudo, Pemda Antisipasi Bencana

Kronologi Penyerangan dan Pembakaran

Orang-orang panik berusaha kabur dari jendela kereta saat Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker, melakukan serangan pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021).
Orang-orang panik berusaha kabur dari jendela kereta saat Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker, melakukan serangan pada malam Halloween, Minggu (31/10/2021). (Kyodo News)

Insiden penyerangan yang dilakukan Hattori terjadi di gerbong kereta 10 menuju Shinjuku, stasiun sibuk di pusat Tokyo.

Aksi Hattori tersebut sontak menyebabkan kepanikan di antara penumpang.

Mengutip dari Kyodo News, saksi mata mengatakan Hattori mengacungkan pisau dapur dan memegang botol plastik saat ia berjalan di dalam kereta.

Setelah naik di gerbong nomor delapan dan menikam pria usia 70 tahunan, Hattori pindah ke gerbong nomor enam di mana ia menyiramkan cairan dan membakar kursi.

Kereta kemudian dipenuhi asap.

Seorang penumpang laki-laki, yang berjarak sekitar satu meter dari Hattori, mengatakan pisau itu tampak seperti bernoda darah palsu.

"Kupikir itu lelucon Halloween," ucapnya.

Tak hanya melakukan penyerangan, Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker, juga membakar kursi kereta.
Tak hanya melakukan penyerangan, Kyota Hattori (24), pria berkostum Joker, juga membakar kursi kereta. (Kyodo News)

Kereta pun berhenti darurat di Stasiun Kokuryo di Chofu, Tokyo barat, namun pintunya tidak segera terbuka.

Api dapat dipadamkan sekitar 30 menit kemudian setelah lebih dair 40 kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan.

"Aku mendengar ledakan keras dan melihat api, juga asap, di belakang. Semua orang panik," ungkap seorang penumpang pria.

Baca juga: Partai LDP Jepang Menang Pemilu, Sekjen Akira Amari Malah Mengundurkan Diri

Baca juga: BTS Raih 2 Penghargaan di MTV Video Music Awards 2021 Jepang

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan