Minggu, 24 Agustus 2025

Virus Corona

Ribuan Warga Selandia Baru Demo Aturan Wajib Vaksin Covid-19: Perlakukan Kami Seperti Manusia!

Ribuan orang di Selandia Baru melakukan aksi demo menentang mandat vaksin Covid-19 dan kebijakan lockdown oleh pemerintah, Selasa (9/11/2021).

Penulis: Ika Nur Cahyani
DAVID ROWLAND / AFP
Pengujian dilakukan oleh petugas kesehatan di stasiun pengujian COVID-19 di Taman Eden, Stadion Olahraga Nasional, di Auckland, Selandia Baru pada 14 Agustus 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan orang di Selandia Baru melakukan aksi demo menentang mandat vaksin Covid-19 dan kebijakan lockdown oleh pemerintah, Selasa (9/11/2021).

Dilansir CNA, hampir semua pintu masuk ke gedung parlemen ditutup dan dijaga oleh personel polisi dan keamanan. 

Sebagian besar pengunjuk rasa yang tidak menggunakan masker melakukan arak-arakan melalui pusat Ibukota Wellington dan berkumpul di luar gedung parlemen.

Meski demo berlangsung damai, banyak warga yang menunjukkan spanduk bernada negatif.

Ada yang menyatakan 'Kebebasan' hingga tak ingin disamakan dengan 'tikus lab' yang merujuk pada hewan untuk percobaan.

Baca juga: Protes Aturan Wajib Vaksin Covid-19, Ribuan Orang di Selandia Baru Berunjuk Rasa

Baca juga: Selandia Baru akan Akhiri Lockdown di Kota Terbesarnya Bulan Ini

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara dengan anggota senior parlemen sehari setelah menang telak dalam pemilihan umum, di Auckland pada 18 Oktober 2020.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara dengan anggota senior parlemen sehari setelah menang telak dalam pemilihan umum, di Auckland pada 18 Oktober 2020. (Marty MELVILLE / AFP)

Peserta demo juga meneriakkan tuntutannya agar pemerintah membatalkan kewajiban vaksinasi Covid-19 serta mencabut pembatasan.

"Saya tidak akan dipaksa dan saya tidak akan dipaksa untuk mengambil sesuatu yang tidak saya inginkan di tubuh saya," kata seorang pengunjuk rasa di luar parlemen.

"Saya ingin kebebasan saya kembali," tambahnya.

Tahun ini, Selandia Baru memberlakukan penguncian untuk melawan Covid-19 varian Delta yang sangat menular.

Situasi ini membuat Perdana Menteri Jacinda Ardern memutuskan untuk 'hidup dengan Covid' dengan syarat vaksinasi.

Ardern bulan lalu mengatakan, Selandia Baru akan mewajibkan guru dan pekerja di sektor kesehatan dan disabilitas untuk divaksinasi penuh.

Dia juga berjanji akan mengakhiri pembatasan, setelah 90% dari populasi yang memenuhi syarat sudah divaksinasi.

Ambang batas yang ditetapkan ini cukup tinggi dari negara lain, sehingga mengundang kritik dari publik.

"Perlakukan kami seperti manusia!" seru pemrotes lain ketika ditanya tentang sikap pemerintah terkait mandat vaksin.

"Saya di sini untuk kebebasan. Pemerintah, apa yang mereka lakukan, adalah anti-kebebasan."

Selandia Baru termasuk dalam deretan negara dengan kasus Covid-19 terendah di dunia, yakni di bawah 8.000 kasus dan 32 kematian.

Menurut catatan Worldometers pada Selasa (9/11/2021), negara ini mencatat 127 kasus Covid-19 baru.

Pasien yang sembuh bertambah 56 orang, sehingga totalnya 4.918.

Dilihat dari angka kasusnya, Selandia Baru ada di urutan ke-178 secara global.

Akhiri Lockdown di Kota Terbesar

Selandia Baru akan mengakhiri penguncian di kota terbesarnya, Auckland kemungkinan pada bulan ini.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, pembatasan juga akan dilonggarkan mulai Selasa ini.

Auckland dikunci selama hampir tiga bulan karena penyebaran Covid-19 varian delta.

Varian yang dikenal dengan tingkat penularannya yang tinggi ini berkembang di Selandia Baru hingga mencapai lebih dari 4.500 kasus.

Sedikitnya ada 150 kasus infeksi baru setiap harinya selama sepekan terakhir ini.

PM Ardern pada Senin (8/11/2021) mengatakan, tingkat vaksinasi anak berusia 12 tahun ke atas meningkat di Auckland sehingga pembatasan akan dikurangi.

"Auckland mencapai 90% dosis pertama dan 80% dosis kedua selama akhir pekan, dan sekarang tinggal hitungan minggu lagi dari 90% dosis ganda," kata Ardern, dikutip dari AP News.  

"Jadi, sementara kami menaikkan tingkat vaksinasi itu, kami melonggarkan pembatasan," jelasnya.

Liburan Musim Dingin di Selandia Baru
Liburan Musim Dingin di Selandia Baru (wilderness.co.nz)

Baca juga: Peneliti Sebut Lebih dari 25.000 Ton Sampah Plastik APD Terapung di Lautan Akibat Covid-19

Baca juga: Mulai 8 Desember 2021, Pasien Covid-19 di Singapura yang Tolak Vaksinasi Harus Bayar Tagihan Medis

Mulai Selasa (9/11/2021), toko ritel dan mal di Auckland boleh beroperasi kembali.

Fasilitas umum lainnya seperti perpustakaan, museum, dan kebun binatang juga dibuka.

Pertemuan di luar ruangan lebih dilonggarkan dari maksimal 10 orang menjadi 25 orang.

Namun gym dan bioskop akan tetap tutup dan warga Auckland masih harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan