Senin, 13 Oktober 2025

Virus Corona

PBB: Kematian Covid-19 Meningkat Hanya di Negara-negara Eropa Saat Ini

PBB mengatakan kematian akibat Covid-19 stabil atau menurun di semua wilayah di dunia, kecuali di Eropa

Editor: hasanah samhudi
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Berbagai varian virus corona dari kiri atas ke kanan: Alpha, Beta, Gamma, Delta. Bawah dari kiri ke kanan: Eta, Iota, Kappa, Lambda dan Mu. 

Dua pertiga orang dengan AY.4.2 memiliki semacam gejala, dibandingkan dengan lebih dari tiga perempat orang dengan AY.4.

Baca juga: Strain Baru Varian Delta Terdeteksi di Norwegia

Baca juga: Varian Delta Sudah Bermutasi Jadi 25 Anak dan Cucunya, di Indonesia Paling Banyak AY.23 dan AY.4

AY.4.2 dianggap sedikit lebih menular, tetapi belum terbukti menyebabkan penyakit yang lebih parah atau menghindari vaksin lebih mudah daripada varian Delta.

Para peneliti mengatakan bahwa orang tanpa gejala mungkin sedikit mengisolasi diri.

Tetapi juga bahwa orang dengan gejala ringan mungkin tidak terlalu banyak menularkan melalui batuk dan juga tidak mungkin sakit parah.

"Ini tampaknya lebih mudah menular," kata ahli epidemiologi Imperial Paul Elliott kepada wartawan. "namun bagusnya, ini tidak terlalu bergejala,” katanya.

Imperial sebelumnya telah merilis hasil sementara yang menunjukkan prevalensi Covid-19 mencapai rekor tertinggi pada Oktober, dengan infeksi tertinggi di antara anak-anak.

Baca juga: Varian Delta AY.4.2 Ditemukan di Malaysia, Menkes Janji akan Tingkatkan Penjagaan di Perbatasan

Baca juga: Varian Corona AY.4.2, Varian Baru Turunan Delta yang Menyebabkan Kasus di Inggris Melonjak

Hasil lengkap dari putaran terakhir penelitian, yang dilakukan antara 19 Oktober dan 5 November, mengkonfirmasi apa yang dicatat setiap hari dan survei prevalensi lainnya - bahwa tingkat infeksi turun dari puncak itu, sesuai dengan liburan sekolah paruh waktu pada akhir Oktober. .

Dr Elliott mengatakan ada ketidakpastian apakah penurunan itu terus berlanjut.

Menurutnya, beberapa minggu ke depan akan menentukan apakah kasus meningkat lagi dengan kembalinya sekolah.

Studi React-1 juga menemukan bahwa dosis booster mengurangi risiko infeksi pada orang dewasa hingga dua pertiga dibandingkan dengan orang yang memiliki dua dosis. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved