Pengunjuk rasa Lebanon memblokir jalan dengan membakar ban selama protes di ibu kota Beirut pada 29 November 2021, ketika negara itu berjuang dengan krisis ekonomi yang mendalam. (Photo by Anwar AMRO / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Kriris ekonomi yang berkepanjangan mendorong rakyat Lebanon turun ke jalan melakukan demonstrasi, Senin (29/11/2021).
Seorang pengunjuk rasa Lebanon bertopeng menunjukkan tanda kemenangan di sebelah ban yang terbakar yang menghalangi jalan selama protes di ibu kota Beirut pada 29 November 2021, ketika negara itu berjuang dengan krisis ekonomi yang mendalam. (Photo by Anwar AMRO / AFP) (AFP/ANWAR AMRO)
Demonstran melakukan orasi dan memblokir jalan dengan membakar ban di Beirut, Lebanon.
Pengunjuk rasa Lebanon memblokir jalan raya dengan ban yang terbakar selama protes di ibu kota Beirut pada 29 November 2021, saat negara itu berjuang dengan krisis ekonomi yang mendalam. (Photo by Anwar AMRO / AFP) (AFP/ANWAR AMRO)Seorang pengunjuk rasa Lebanon berbaring di jalan yang diblokir dengan ban yang terbakar selama protes di ibu kota Beirut pada 29 November 2021, ketika negara itu berjuang dengan krisis ekonomi yang mendalam. (Photo by Anwar AMRO / AFP) (AFP/ANWAR AMRO)
Pasukan keamanan Lebanon hanya mengawasi dan melakukan penjagaan aksi protes agar tidak terjadi kerusuhan.
Para pengunjuk rasa Lebanon bertepuk tangan saat mereka meneriakkan slogan-slogan selama protes di ibu kota Beirut pada 29 November 2021, saat negara itu berjuang dengan krisis ekonomi yang mendalam. (Photo by Anwar AMRO / AFP) (AFP/ANWAR AMRO)Anggota tentara Lebanon dikerahkan ketika pengunjuk rasa memblokir jalan utama di ibu kota Beirut pada 29 November 2021, saat negara itu berjuang dengan krisis ekonomi yang mendalam. (Photo by Anwar AMRO / AFP) (AFP/ANWAR AMRO)Pengunjuk rasa Lebanon memblokir jalan dengan membakar ban selama protes di ibu kota Beirut pada 29 November 2021, ketika negara itu berjuang dengan krisis ekonomi yang mendalam. (Photo by Anwar AMRO / AFP) (AFP/ANWAR AMRO)