Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Boris Johnson: Inggris Laporkan Kematian Pertama Pasien Akibat Omicron

Boris Johnson mengatakan setidaknya satu orang meninggal di Inggris Raya, setelah tertular varian virus Corona jenis Omicron, Senin (13/12/2021).

AFP/HOLLIE ADAMS
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan setidaknya satu orang meninggal di Inggris Raya, setelah tertular varian virus Corona jenis Omicron, Senin (13/12/2021).

Sejak kasus Omicron pertama terdeteksi pada 27 November 2021, Johnson memberlakukan pembatasan lebih ketat pada Minggu (28/11/2021).

Melansir Reuters, Johnson memperingatkan bahwa varian tersebut dapat menembus pertahanan antibodi dari mereka yang menerima dua suntikan vaksin Covid-19.

Pemerintah Inggris tidak memberikan rincian tentang kematian.

Baca juga: Peluang Wakil Inggris Melesat di Liga Champions: MU & Liverpool Punya Kartu AS, Chelsea & City?

Baca juga: Bantu 1,8 Juta Pengungsi Afghanistan, Inggris Sumbang Rp 1,4 Triliun

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP) (AFP/HOLLIE ADAMS)

Tidak jelas apakah pasien meninggal itu sudah divaksinasi atau memiliki komorbid yang mendasarinya.

"Sayangnya setidaknya satu pasien kini telah dipastikan meninggal dengan Omicron," kata Johnson kepada wartawan di pusat vaksinasi di London.

Ia menegaskan agar tidak mengentengkan penyebaran varian Omicron, mengingat kecepatannya menginfeksi populasi.

Sekretaris Kesehatan Inggris, Sajid Javid mengatakan varian itu sekarang menyumbang 44% dari infeksi di London.

Javid menyebut Omicron akan menjadi jenis virus Corona yang dominan di ibu kota dalam waktu 48 jam.

"Infeksi Omicron baru diperkirakan mencapai 200.000 per hari," kata Javid.

Baca juga: Hadapi Gelombang Omicron yang Cepat, Inggris Percepat Pemberian Vaksin Booster Jadi Akhir Bulan Ini

Baca juga: Israel akan Keluarkan Larangan Bepergian ke Inggris dan Denmark

Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid (AFP)

Umur pasien berkisar 18-85 tahun

Sebelum kematian diumumkan, Inggris mengatakan 10 orang telah dirawat di rumah sakit dengan Omicron di berbagai bagian Inggris.

Usia mereka berkisar antara 18 hingga 85 tahun dan sebagian besar telah menerima dua dosis vaksinasi.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong pada akhir November, dapat mengatasi kekebalan mereka yang telah mendapatkan dua suntikan vaksin seperti AstraZeneca (AZN.L) atau Pfizer-BioNTech (PFE. N).

Johnson mengatakan orang harus bergegas mendapatkan vaksin penguat untuk melindungi "kebebasan kita dan cara hidup kita".

Baca juga: Penemuan Bukti Penyaliban Terjadi di Inggris, Dilakukan Oleh Tentara Romawi

Baca juga: Ilmuwan Inggris Desak Lebih Banyak Pembatasan untuk Melawan Gelombang Omicron

Orang yang telah menerima vaksin Covid-19 meninggalkan pusat vaksinasi sementara yang didirikan di Colchester Community Stadium di Colchester, Essex, Inggris Tenggara pada 6 Februari 2021. Universitas Oxford Inggris mengatakan pada hari Jumat para peneliti di balik kerjasama AstraZeneca Covid-19 vaksin telah membuktikannya efektif melawan varian virus Inggris yang lebih menular, yang pertama kali muncul di tenggara Inggris pada akhir September, dan sejak itu menjadi jenis yang paling umum terdeteksi pada infeksi baru di Inggris, dan telah menyebar ke sejumlah negara lain.
Orang yang telah menerima vaksin Covid-19 meninggalkan pusat vaksinasi sementara yang didirikan di Colchester Community Stadium di Colchester, Essex, Inggris Tenggara pada 6 Februari 2021. Universitas Oxford Inggris mengatakan pada hari Jumat para peneliti di balik kerjasama AstraZeneca Covid-19 vaksin telah membuktikannya efektif melawan varian virus Inggris yang lebih menular, yang pertama kali muncul di tenggara Inggris pada akhir September, dan sejak itu menjadi jenis yang paling umum terdeteksi pada infeksi baru di Inggris, dan telah menyebar ke sejumlah negara lain. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan