Jumat, 10 Oktober 2025

Kim Jong-un: Bagaimana rasanya hidup di bawah kepemimpinan diktator muda ini selama 10 tahun terakhir?

Satu dekade berlalu sejak Kim Jong-un berkuasa di Korea Utara. Seperti apa rasanya hidup di bawah kepemimpinan diktator muda ini?

Sebagai negara yang pernah mengalami kelaparan mematikan pada 1990-an dan menelan ratusan ribu nyawa, pemimpin baru mereka tampak ingin mengakhiri krisis pangan dan penderitaan mereka. Itu adalah sebuah momen besar.

Pejabat Korea Utara di kantor-kantor luar negeri diperintahkan memfasilitasi lebih banyak investasi internasional. Beberapa perubahan juga mulai terlihat di dalam negeri.

Seorang pengemudi bernama Yoo Seong-ju, yang berasal dari sebuah provinsi di pesisir timur negara itu, mengatakan dia mulai melihat banyak barang buatan Korea Utara di supermarket.

"Yang mengejutkan dan membanggakan bagi kami, produk makanan Korea Utara sebenarnya lebih baik daripada produk Cina dari segi rasa, kemasan, dan pasokan."

Menyingkirkan ancaman

Harapan baik Kim Jong-un untuk rakyatnya tidak berlaku bagi orang-orang yang dianggap sebagai ancaman oleh diktator muda itu.

Terutama, pamannya sendiri, Jang Song-thaek, dikabarkan telah membangun persekutuan yang kuat.

Ratusan mil dari Pyongyang, di wilayah utara yang berbatasan dengan China, seorang pedagang bernama Choi Na-rae bertanya-tanya apakah Jang berpeluang menjadi pemimpin baru Korea Utara.

"Banyak dari kami berharap Korea Utara akan terbuka dengan China sehingga kami bisa bepergian dengan bebas ke luar negeri," kenang dia.

"Kami pikir jika Jang Song-thaek berhasil mengambil alih kekuasaan, dia akan membawa banyak perubahan ekonomi ke Korea Utara. Tentu saja kami tidak bisa menyuarakan ini dengan lantang, tetapi kami berharap seperti itu."

Desas-desus semacam ini harus dicegah.

Baca juga:

Jang Song-thaek kemudian dicap sebagai "sampah" dan "lebih buruk dari seekor anjing", lalu dieksekusi karena dituduh merusak "kepemimpinan dan kesatuan partai".

Pemimpin muda itu telah menunjukkan kekejamannya.

Mengambil kendali

Banyak orang melarikan diri dari Korea Utara dengan melintasi perbatasan China, lalu menuju ke Korea Selatan untuk mencari perlindungan dari pembersihan.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved