Kamis, 11 September 2025

Virus Corona

Ilmuwan Inggris Peringatkan Varian Omicron Tidak Sama Seperti Covid-19 di Awal Pandemi

Omicron bukanlah penyakit yang sama seperti yang kita lihat di periode awal pendemi, ungkap ilmuwan Inggris.

Niklas HALLE'N / AFP
Warga London mengantre untuk memasuki department store Selfridges menjelang penjualan Boxing Day di pusat kota London pada 26 Desember 2021. Omicron bukanlah penyakit yang sama seperti yang kita lihat di periode awal pendemi, ungkap ilmuwan Inggris. 

TRIBUNNEWS.COM - Omicron bukanlah penyakit yang sama seperti yang kita lihat di periode awal pendemi, ungkap ilmuwan Inggris seperti yang dilansir The Guardian.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Sir John Bell, profesor kedokteran di Universitas Oxford yang juga menjadi penasihat pemerintah di bidang ilmu kehidupan.

Bell menyebut meski jumlah rawat inap di rumah sakit meningkat dalam beberapa minggu terakhir, tapi penyakit ini tampak lebih ringan.

Orang-orang juga menghabiskan waktu di rumah sakit dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Lebih sedikit pasien yang membutuhkan oksigen aliran tinggi.

Rata-rata lama rawat inap juga turun menjadi tiga hari, ungkap Bell.

Baca juga: Kronologi Kasus Transmisi Lokal Omicron yang Terdeteksi di Jakarta, Berikut Penjelasan Kemenkes

Baca juga: Prancis Perketat Pembatasan di Tengah Lonjakan Omicron Setelah Catat Lebih dari 100.000 Infeksi

Dispenser pembersih tangan untuk memerangi penyebaran virus Covid-19 terlihat di Oxford Street di London pada 28 Desember 2021.
Dispenser pembersih tangan untuk memerangi penyebaran virus Covid-19 terlihat di Oxford Street di London pada 28 Desember 2021. (Hollie Adams / AFP)

Namun, Bell menyebut, tetep ada kemungkinan ruang ICU penuh dan orang-orang yang meninggal akibat Covid-19.

Dalam program Today BBC Radio 4, John Bell mengatakan:

"Pemandangan mengerikan yang kami lihat setahun lalu di unit perawatan intensif penuh, banyak orang meninggal sebelum waktunya, itu sekarang menjadi sejarah."

"Tetapi dalam pandangan saya, saya pikir kita harus diyakinkan bahwa itu kemungkinan yang akan berlanjut."

Bell mengatakan bahwa selama beberapa gelombang Covid, termasuk Delta dan Omicron, kejadian penyakit parah dan kematian akibat penyakit ini pada dasarnya tidak berubah sejak kita semua divaksinasi.

Ia menambahkan bahwa jalan-jalan yang sepi selama beberapa minggu terakhir menunjukkan orang-orang "cukup bertanggung jawab" sehubungan dengan melindungi diri mereka sendiri dari virus.

Sementara itu, sejumlah ilmuwan Inggris mengkritik keputusan pemerintah yang tidak menerapkan pembatasan baru sebelum Malam Tahun Baru.

Mereka menyatakan keprihatinan bahwa meski varian Omicron tampaknya lebih ringan, tapi varian itu sangat menular, yang berarti jumlah dan kematian di rumah sakit dapat meningkat dengan cepat.

Baca juga: Inggris Tidak Berlakukan Pembatasan Covid-19 Jelang Tahun Baru Meski Kasus Covid -19 Tinggi

Baca juga: Polisi Tangkap WN Italia dan Inggris yang Merampok Pasutri Asal Italia di Bali

Kepala eksekutif Penyedia NHS, Chris Hopson, mengatakan masih belum jelas apa yang akan terjadi ketika tingkat infeksi pada orang tua mulai meningkat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan