Mulai April 2022 Batasan Usia Dewasa di Jepang Berubah Menjadi 18 Tahun

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk pertama kalinya sejak 140 tahun lalu, batasan usia dewasa di Jepang akan berubah mulai April 2022, yang semula 20 tahun menjadi 18 tahun sesuai revisi KUHP Jepang.

"Berbagai perubahan akan banyak terjadi, selain nantinya warga Jepang yang berusia 18 tahun sudah boleh ikut pemilu, boleh mengambil SIM, juga apabila melakukan tindak kejahatan akan diungkap identitas dan fotonya di media massa, sama seperti orang dewasa lainnya, meskipun dia per 1 April 2022 baru berusia 18 tahun," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (1/1/2022).

Perubahan batasan dewasa ini untuk pertama kalinya sejak tahun ke-9 era Meiji (25 Jan 1868 – 30 Jul 1912).

Revisi KUHPerdata, yang akan mulai berlaku pada bulan April 2022, akan mengurangi usia dewasa dari 20 menjadi 18 tahun, dan menaikkan usia di mana perempuan dapat menikah dari 16 tahun menjadi 18 tahun, sama seperti laki-laki.

Ini adalah pertama kalinya untuk mengurangi usia dewasa sejak ditetapkan pada tahun 1897, dan mulai musim semi ini dimungkinkan untuk membuat kontrak seperti membuat kartu kredit dan pinjaman pada usia 18 tahun tanpa persetujuan orang tua lagi.

Selain itu, mereka dapat memperoleh paspor dengan masa berlaku 10 tahun, memilih kewarganegaraan untuk orang yang memiliki kewarganegaraan Jepang dan asing, memperoleh kualifikasi seperti akuntan bersertifikat dan ahli menulis hukum.

Baca juga: Keidanren Jepang Serukan Transparansi Jaringan Pasokan Produk

Dan untuk orang dengan identitas gender, dapat mengajukan petisi untuk perubahan gender sejak usia 18 tahun.

Di sisi lain, empat aktivitas perjudian publik seperti minum dan merokok, pacuan kuda, dan balap sepeda masih dilarang di bawah usia 20 tahun.

Selain itu, Undang-undang Anak akan diubah pula sejalan dengan pengurangan usia dewasa, dan akan mulai berlaku pada bulan April 2022.

Orang dewasa baru berusia 18 dan 19 tahun diposisikan sebagai "anak laki-laki tertentu" dan akan terus dilindungi.

Tetapi sebagai aturan umum, ruang lingkup kasus yang dikirim kembali ke penuntutan dari pengadilan keluarga telah diperluas, dan perawatan akan berbeda sebagian dari yang berusia di bawah 17 tahun.

Jika pemuda 18 tahun itu dituntut, juga dapat diungkapkan nama asli dan foto wajah pemuda tersebut sama seperti dewasa lainnya.

Ketika usia dewasa diturunkan, ada kekhawatiran tentang penyebaran kerugian konsumen pada kaum muda dan dampaknya pada pemulihan anak laki-laki yang bersalah.

Orang tua juga khawatir anak menjadi "dewasa" lebih cepat dari sebelumnya, juga bagi semua generasi.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.