Selasa, 9 September 2025

Dukungan Masyarakat terhadap Putri Aiko untuk Jadi Ratu Pertama di Jepang Semakin Menguat

Hal ini akan memungkinkan dibuatnya peraturan baru bahwa wanita akan menjadi Ratu Jepang dan kaisar tak perlu lagi laki-laki.

Editor: Dewi Agustina
Foto Badan Krumah tangga kekaisaran Jepang (Kunaicho)
Putri Kaisar Jepang Aiko sama 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dukungan masyarakat terhadap Putri Aiko (Aiko sama) untuk menjadi ratu pertama di Jepang semakin menguat.

Putri Aiko adalah putri dari Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako.

Hal ini akan memungkinkan dibuatnya peraturan baru--pertama kali dalam sejarah Jepang--bahwa wanita akan menjadi Ratu Jepang dan kaisar tak perlu lagi seorang laki-laki.

Dewan Pakar pemerintah Jepang, yang telah membahas cara ideal suksesi tahta yang stabil, menyusun laporan akhir pada Desember 2021 lalu.

Sebagai langkah-langkah untuk mengamankan jumlah keluarga kerajaan, "rencana untuk keluarga kerajaan perempuan untuk tetap tinggal di keluarga kekaisaran setelah menikah" dan "rencana untuk mengadopsi laki-laki dari mantan keluarga kerajaan" dimasukkan ke dalam pembahasan para ahli.

"Tidak ada perspektif baru dalam laporan itu, dan itu adalah garis default bahwa bagian dari hukum rumah kekaisaran saat ini bahwa anak laki-laki dari garis keturunan kekaisaran mewarisi tahta tidak disentuh."

"Idenya adalah bahwa opini publik harus tidak dibagi menjadi dua oleh calon suksesi. Juga terhadap Pangeran Hisahito (putra Akishinomiya adik kaisar Jepang). Namun pada kenyataannya, kemungkinan "Kaisar Aiko", yang 80 persen didukung masyarakat Jepang baik untuk menjadi Kaisar Jepang di masa depan," papar sumber Tribunnews.com, Selasa (11/1/2022).

Putri Aiko, putri kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako.
Putri Aiko, putri kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako. (Fuji Prime Online)

Mengacu pada tulisan pada edisi Februari 2012 "Bungei Shunju", berikut komentar mantan PM Jepang Shinzo Abe.

"Mengapa kamu tidak mempertimbangkan untuk kembali ke status kekaisaran dari mereka yang menginginkan mantan Miyake yang harus meninggalkan status kekaisaran karena situasi darurat kekalahan?"

"Ada juga cara bagi keluarga Mikasa-no-miya dan keluarga Takamado-no-miya untuk mengadopsi anak laki-laki dari keluarga Miya yang lama dan mewarisi keluarga Miya."

"Hukum Badan Kekaisaran Jepang saat ini menyatakan bahwa keluarga kekaisaran tidak dapat mengadopsi, tetapi hanya pasal itu yang perlu ditangguhkan dengan tindakan khusus," tambah Shinzo Abe.

Di masa lalu, ada "insiden" terkait keluarga kekaisaran (Miyake).

Hal ini adalah kasus Norihiko Nashimoto, mantan keluarga Nashimoto-no-miya yang meninggal 12 tahun lalu pada usia 84 tahun.

"Norihiko awalnya adalah garis keturunan Nashimoto-no-miya, dan merupakan kepala keluarga bangsawan yang turun dari bawahannya pada tahun 1943. Kepribadian yang langsung percaya tanpa ragu adalah bencana, malah menyebabkan masalah."

Baca juga: Jepang Inisiatifkan Investasi Masa Depan Buat ASEAN

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan