Sabtu, 23 Agustus 2025

Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Kedua Kali dalam Sepekan

Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik, kedua kalinya dalam sepekan. Diduga ditembakkan oleh Korea Utara dari darat menuju Laut Timur

AFP
Gambar menunjukkan uji tembak rudal balistik kapal selam tipe baru di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 19 Oktober 2021. - Korea Utara kembali tembakkan rudal balistik pada Selasa (11/1/2022), kedua kali dalam sepekan. 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik, kedua kalinya dalam sepekan.

Sebelumnya, Korea Utara telah meluncurkan rudal hipersonik pada Rabu (5/1/2022).

Dikutip dari BBC, Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi peluncuran rudal pada 07.27 waktu setempat pada Selasa (11/1/2022).

Penjaga pantai Jepang juga melaporkan peluncuran rudal tersebut.

Jepang mengatakan Korea Utara telah menembakkan objek mirip rudal balistik.

Peluncuran terjadi tak lama setelah enam negara mengeluarkan pernyataan yang mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakan destabilisasi.

Baca juga: Diperkirakan 10.000 Korban Meninggal Jika Terjadi Gempa Dahsyat di Tokyo Jepang

Baca juga: Surati China, Korea Utara Sindir AS dan Izin Tak Hadiri Olimpiade Beijing 2022

"Militer kami mendeteksi rudal balistik yang diduga ditembakkan oleh Korea Utara dari darat menuju Laut Timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).

Dia menambahkan, otoritas intelijen dari Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) sedang dalam proses melakukan analisis rinci.

Peluncuran terbaru menggarisbawahi janji pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk meningkatkan pertahanan negara sebagai bagian dari prioritas kebijakannya untuk tahun 2022, yang digariskan selama pertemuan penting pada Desember.

Pada Senin (10/1/2022), misi AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang bergabung dengan Prancis, Republik Irlandia, Jepang, Inggris, dan Albania, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk uji coba nyata minggu lalu.

"Tindakan ini meningkatkan risiko salah perhitungan dan eskalasi serta menimbulkan ancaman signifikan terhadap stabilitas regional," kata duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield.

“(Korea Utara) melakukan investasi militer ini dengan mengorbankan kesejahteraan rakyat Korea Utara,” katanya.

Mengutip Al Jazeera, pembicaraan denuklirisasi terhenti sejak pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump runtuh pada 2019.

Thomas-Greenfield mengulangi seruan agar Korea Utara kembali berunding dan meninggalkan rudal dan senjata nuklirnya.

“Tujuan kami tetap denuklirisasi Semenanjung Korea yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah,” katanya.

Warga yang berada di stasiun kereta api Seoul, Rabu (5/1/2022), menyaksikan rekaman uji coba rudal Korea Utara, setelah Korut menembakkan apa yang diduga rudal balistik ke lepas pantai timurnya.
Warga yang berada di stasiun kereta api Seoul, Rabu (5/1/2022), menyaksikan rekaman uji coba rudal Korea Utara, setelah Korut menembakkan apa yang diduga rudal balistik ke lepas pantai timurnya. (AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan