Kamis, 4 September 2025

Gunung di Bawah Laut Pasifik Meletus

3 Pulau Kecil di Tonga Rusak setelah Dihantam Tsunami, Hanya Beberapa Rumah yang Tetap Berdiri

Tiga pulau kecil di Tonga dikabarkan rusak parah dan hanya beberapa rumah yang tetap berdiri setelah dihantam gelombang tsunami setinggi 15 meter.

Penulis: Rica Agustina
AFP/HANDOUT
Cuplikan yang diambil dari rekaman satelit Himawari-8 Jepang dan dirilis oleh Institut Nasional Informasi dan Komunikasi (Jepang) pada 15 Januari 2022 menunjukkan letusan gunung berapi yang memicu tsunami di Tonga. - Letusannya begitu kuat hingga terdengar sebagai "suara guntur yang keras" di Fiji lebih dari 800 kilometer (500 mil) jauhnya. (Photo by Handout / NATIONAL INSTITUTE OF INFORMATION AND COMMUNICATIONS (JAPAN) / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga pulau kecil di Kerajaan Tonga mengalami kerusakan serius akibat gelombang tsunami yang menghantam negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan itu.

Laporan tersebut disampaikan oleh para pejabat dan Palang Merah, saat gambaran yang lebih luas mengenai kehancuran yang disebabkan gunung berapi bawah laut, Gunung Hunga Tonga Ha'apai, mulai terlihat.

Komunikasi telah terputus di seluruh Tonga sejak letusan pada Sabtu (15/1/2022), tetapi sebuah kapal berhasil mencapai pulau-pulau terpencil Nomuka, Mango dan Fonoifua pada Rabu (19/1/2022).

Beberapa rumah tetap berdiri setelah pemukiman dihantam gelombang dengan ketinggian 15 meter, kata Greenwood, Kepala Delegasi di Pasifik untuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

"Informasi yang sangat disayangkan telah terungkap dalam semalam tentang tiga pulau yang sangat kami khawatirkan, bahwa mereka semua menderita konsekuensi yang menghancurkan sebagai efek dari gelombang yang melanda ini," kata Greenwood seperti dikutip AP News.

"Sebagian besar bangunan dan tempat tinggal di pulau-pulau itu telah hancur total."

Baca juga: Ilmuwan NASA Perkirakan Kekuatan Letusan Gunung Berapi Tonga: Setara 10 Megaton TNT

Baca juga: Dampak Tsunami Tonga, Pejabat: Kabel Bawah Laut Tonga Butuh Setidaknya 4 Minggu untuk Diperbaiki

Hingga kini, masih belum jelas bantuan apa yang paling dibutuhkan atau diinginkan Tonga dari masyarakat internasional.

Tonga memiliki kekhawatiran atas kemungkinan penyebaran Covid-19 dari pihak luar.

Tonga mengharapkan bantuan bencana yang hampir tanpa kontak sebagai tindakan pencegahan Covid-19, kata Greenwood.

Greenwood mengakui bahwa hal itu akan memperumit upaya distribusi bantuan.

"Mereka benar-benar tidak ingin menukar satu bencana dengan bencana lainnya," kata Greenwood.

Untuk mengantisipasi kebutuhan negara itu, Selandia Baru sudah mengirimkan dua kapal.

Salah satu kapal membawa 250.000 liter air dan pabrik desalinasi dengan kapasitas untuk menghasilkan 70.000 liter lebih per hari.

Kemudian kapal lainnya membawa tim survei dan penyelaman untuk membantu menilai kerusakan saluran pelayaran, pelabuhan dan infrastruktur dermaga.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta mengatakan tim-nya juga akan tersedia untuk membantu jika diperlukan dengan evakuasi sekitar 150 orang yang tinggal di pulau-pulau terpencil yang hancur.

Desa Kolomotu'a, Divisi Tongatapu
Desa Kolomotu'a, Divisi Tongatapu (UNOSAT)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan