AS cari jet F35 yang jatuh di Laut China Selatan sebelum ditemukan Beijing, pesawat tercanggih senilai Rp1,4 triliun
Pesawat F35-C senilai Rp1,4 triliun itu jatuh di Laut Cina Selatan pada Senin (24/1) setelah apa yang digambarkan Angkatan Laut AS sebagai "kecelakaan"
Dia juga yakin masalah ini muncul di saat yang rentan dan berbahaya setelah AS menarik militernya dari Afghanistan yang tidak terorganisir dan membawa bencana.
Tidak ada keraguan China menginginkan pesawat itu, meskipun spionase dunia maya bisa jadi membuat mereka sudah memiliki pengetahuan tentang interior, tata letak, dan cara kerjanya, kata Bryce Barros, seorang analis urusan China dan keamanan di Truman Project.
"Menurut saya mereka ingin melihat bagian-bagian yang sebenarnya dari pesawat itu, untuk lebih memahami bagaimana pesawat itu disusun dan menemukan kerentanannya."
Angkatan Laut AS mengakui dalam sebuah pernyataan bahwa operasi pengambilan pesawat sedang berlangsung setelah "kecelakaan" di atas kapal USS Carl Vinson.
Jadi bagaimana operasi pengambilan pesawat berlangsung?
Sebuah tim pencari dan pengambilan pesawat dari Angkatan Laut AS akan menempelkan beberapa perangkat ke badan pesawat jet yang kemudian akan dipompa perlahan untuk mengangkat puing-puing itu.
Operasi ini akan lebih sulit jika badan pesawat sebagian besar sudah tidak utuh.
Pesawat itu kemungkinan telah dipersenjatai dengan setidaknya beberapa rudal, baik yang ditempatkan di sayapnya atau di ruang senjata internal yang juga dapat mempersulit operasi pemulihan.
Sebelumnya sudah ada sejumlah peristiwa memburu aset militer asing dan ini bisa terulang lagi.
Pada tahun 1974, saat puncak Perang Dingin, CIA diam-diam menarik kapal selam Rusia dari dasar laut di lepas pantai Hawaii dengan menggunakan cakar mekanis raksasa.
Dua tahun sebelumnya, militer China diam-diam mengangkat kapal selam Inggris HMS Poseidon yang tenggelam di lepas pantai timur China.
Dan diyakini secara luas bahwa China mendapatkan puing-puing helikopter "siluman" rahasia AS yang jatuh dalam serangan di rumah Osama bin Laden pada tahun 2011.
"Kami yakin militer China pasti sudah melihat peralatan dan perangkat lunaknya," kata Barros.
Operasi penyelamatan terdalam yang berhasil memegang Rekor Dunia Guinness adalah pengangkatan puing-puing pesawat angkut Angkatan Laut AS dari dasar Laut Filipina pada Mei 2019.