Virus Corona
Pekerjanya Terinfeksi Covid-19, Lab Sains Top Taiwan Didenda 5.400 Dolar AS
Menurut pernyataan Academia Sinica, pekerja yang terinfeksi serta supervisornya itu mengaku telah meninggalkan lab tepat sebelum dinyatakan positif.
Pelatihan staf lab pun dianggap tidak cukup, karena komite keamanan hayati Academia Sinica tidak melakukan audit yang cukup atau melacak pelatihan dan penilaian bagi karyawan baru.
Baca juga: Investasi 2022 Ditargetkan Rp 1.200 T, Bisa Meleset karena Covid-19 dan Politik, Ini Jurus Bahlil
Hal yang cukup menarik adalah supervisor bernama Jan itu telah melewati cobaan serupa dengan terinfeksi virus yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 saat ini.
Ia dilaporkan terinfeksi virus yang menyebabkan sindrom pernafasan akut parah (SARS) pada 2003 silam, saat bekerja di Institut Kedokteran Pencegahan Pusat Medis Pertahanan Nasional, kira-kira 6 bulan setelah wabah penyakit di seluruh dunia dinyatakan selesai.
Saat itu, Taiwan, bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadopsi langkah-langkah keamanan hayati baru setelah insiden tersebut.
Di sisi lain, supervisor itu meyakini bahwa kecelakaan di lab tidak akan pernah bisa sepenuhnya dihindari.
Sementara menurut Sosiolog di King's College London yang berspesialisasi dalam masalah biosekuriti, Filippa Lentzos, agak 'mengejutkan' bahwa tidak ada lagi kasus wabah laboratorium yang dilaporkan terjadi belakangan ini, padahal personel di banyak laboratorium di seluruh dunia sedang menangani atau menyelidiki virus.