20 Orang di Argentina Tewas Seusai Konsumsi Kokain yang Tercemar Zat Beracun
Sedikitnya 20 orang di Argentina tewas dan puluhan orang dirawat di rumah sakit usai mengonsumsi kokain yang diduga mengandung zat beracun.
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 20 orang di Argentina tewas dan puluhan orang dirawat di rumah sakit usai mengonsumsi kokain yang diduga mengandung zat beracun.
Dilansir The Guardian, kini para ahli sedang menyelidiki obat itu untuk menentukan penyebab kematian puluhan korban.
Pejabat pengadilan mengatakan, kokain itu mungkin sengaja dipalsukan.
Sementara itu, beberapa media lokal melaporkan bahwa kokain tersebut telah tercampur zat beracun.
Diduga itu merupakan siasat para geng narkoba untuk mengurangi biaya di tengah perang wilayah dengan kelompok-kelompok saingan.
Baca juga: Otoritas Kolombia Sita 19 Ribu Kelapa Berisi Kokain Cair yang akan Diselundupkan ke Genoa Italia
Baca juga: Demi Narkoba, 2 Orang Ini Curi Kloset Gedung Kosong Gedung Perpustakaan Lama Bangka

Menurut keterangan polisi, narkotika ini dijual di lingkungan miskin "Puerta 8" di San Martín, pinggiran ibu kota Argentina Buenos Aires.
"Insiden ini benar-benar luar biasa. Kami tidak memiliki preseden," kata jaksa agung San Martin Marcelo Lapargo kepada saluran kabel Todo Noticias.
"Jika situasinya meningkat dan sifat perdagangan manusia telah berubah ke titik di mana ini menjadi hal biasa, saya harap saya tidak akan pernah melihatnya lagi," tambahnya.
Pihak berwenang Argentina mulanya melaporkan ada delapan orang dalam sebuah kelompok yang tewas setelah membeli kokain tersebut, Selasa (1/2/2022).
Namun seiring berjalannya waktu, jumlah kematian bertambah.
Kementerian kesehatan provinsi mengatakan pada Kamis (3/2/2022) bahwa 20 orang telah meninggal.
Sementara itu, sebanyak 74 orang dirawat di rumah sakit dengan 18 diantaranya membutuhkan pernapasan mekanis.
Pihak berwenang mendesak siapa pun yang telah membeli obat mematikan itu untuk tidak menggunakannya.
Sergio Berni, menteri keamanan untuk Provinsi Buenos Aires, meminta orang-orang yang membeli kokain beracun itu untuk membuangnya.
Menurut laporan Reuters, aparat telah menahan beberapa orang yang diduga menjual obat tersebut.