AS Setuju Jual Peralatan Rp 1,4 Triliun untuk Upgrade Rudal Patriot Taiwan
AS menyetujui penjualan peralatan pendukung rudal patriot Taiwan senilai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Pravitri Retno Widyastuti
TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon telah menyetujui penjualan peralatan pendukung rudal patriot senilai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun dengan Taiwan.
Kontrak dukungan tersebut dilakukan untuk meningkatkan sistem pertahanan rudal Taiwan di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.
Dana akan digunakan untuk mendukung, memelihara dan meningkatkan sistem pertahanan rudal Patriot di Taiwan, kata Pentagon, Senin (7/2/2022).
Sebuah pernyataan dari Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengatakan pihaknya telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan yang memberi tahu Kongres setelah persetujuan Departemen Luar Negeri untuk penjualan tersebut, yang diminta oleh kedutaan de facto Taiwan di Washington.
Peningkatan ke Sistem Pertahanan Udara Patriot akan "membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, ekonomi dan kemajuan di kawasan", kata DSCA, seperti diberitakan oleh Al Jazeera.
"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata badan tersebut.
Baca juga: Kapal Induk AS Memasuki Laut China Selatan di Tengah Ketegangan antara China dan Taiwan
Baca juga: 39 Pesawat Tempur China Masuki Zona Pertahanan, Taiwan Kerahkan Sistem Rudal
China mengklaim Taiwan sebagai miliknya dan telah meningkatkan tekanan di pulau itu sejak Tsai Ing-wen pertama kali terpilih sebagai presiden pada 2016.
Beijing tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk merebut kembali pulau itu dan telah berulang kali melakukan serangan udara ke zona pertahanan udara Taiwan.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan "sangat menyambut" keputusan AS.
“Dalam menghadapi ekspansi militer China yang terus berlanjut dan tindakan provokatif, negara kami akan menjaga keamanan nasionalnya dengan pertahanan yang kokoh, dan terus memperdalam kemitraan keamanan yang erat antara Taiwan dan Amerika Serikat,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan keputusan untuk mendapatkan rudal Patriot yang lebih baru dibuat selama pertemuan 2019 dengan pejabat AS di pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.
Baca juga: AS Desak Korea Utara Fokus pada Kebutuhan Rakyatnya, Bukan Rudal
Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal yang Mampu Menyerang Guam AS, Disebut Terkuat Sejak 2017
Kementerian mengatakan kesepakatan itu diharapkan berlaku dalam waktu satu bulan.
Seperti kebanyakan negara, AS tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan, tetapi Washington terikat oleh hukum untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.
Tsai bekerja untuk memodernisasi militer Taiwan guna meningkatkan kapasitasnya untuk perang asimetris, yang dirancang untuk membuat serangan China lebih sulit dan mahal.
(Tribunnews.com/Yurika)
Sumber: TribunSolo.com
Gangguan COVID-19 Mereda di China, Pendapatan Perakit iPhone Foxconn Naik |
![]() |
---|
Makin Mesra, Aktivitas Lalu Lintas Kargo Perdagangan China-Rusia Cetak Rekor Tertinggi |
![]() |
---|
Balon Mata-Mata China Jatuh di Rudal Jet Tempur Militer AS |
![]() |
---|
Amerika Tembak Jatuh Balon Mata-mata China di Lepas Pantai Carolina Selatan |
![]() |
---|
Peluang Leo/Daniel Segel Gelar Juara Thailand Masters 2023, Diunggulkan Tapi Tetap Mode Waspada |
![]() |
---|