Sabtu, 13 September 2025

Iran Tuduh Joe Biden dan Donald Trump Merusak Reputasi Amerika Serikat

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menuduh Presiden AS Joe Biden dan pendahulunya, Donald Trump, merusak reputasi Amerika Serikat.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Official of the Iranian Supreme Leader via AP via Times of Israel / AP Jose Luis Magana via USA Today
Pemimpin tertinggi Iran, Khamenei, menyebut Donald Trump sebagai badut saat khotbah salat Jumat, 17 Januari 2020. Terkait hal ini, Trump pun memberikan peringatan. 

Pemerintahan Joe Biden pada Jumat lalu, memperkenalkan kembali keringanan sanksi bagi Iran untuk mengizinkan proyek kerjasama nuklir internasional, karena pembicaraan tidak langsung Amerika-Iran tentang perjanjian nuklir internasional 2015 dengan Teheran memasuki tahap akhir.

Baca juga: Komisi Eropa Deklarasikan Nuklir dan Gas Sebagai ‘Energi Hijau’

Baca juga: Mantan PM Jepang Harapkan Indonesia Tidak Pakai Nuklir, Gunakan Energi Terbarukan

alam foto yang dirilis pada hari Jumat, 20 Maret 2020 oleh situs web resmi kantor pemimpin tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berpose untuk potret sebelum menyampaikan pesannya untuk Tahun Baru Iran, atau Nowruz, di Teheran, Iran. Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani dalam pesan tahun baru yang terpisah bersumpah untuk mengatasi virus corona baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam foto yang dirilis pada hari Jumat, 20 Maret 2020 oleh situs web resmi kantor pemimpin tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berpose untuk potret sebelum menyampaikan pesannya untuk Tahun Baru Iran, atau Nowruz, di Teheran, Iran. Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani dalam pesan tahun baru yang terpisah bersumpah untuk mengatasi virus corona baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Kantor Pemimpin Tertinggi Iran melalui AP)

Iran secara bertahap melanggar batas nuklir pakta nuklir sebagai reaksi terhadap penarikan Presiden AS Donald Trump dari perjanjian pada 2018 silam.

Selain itu, Iran memberontak karena tidak terima dengan sanksi yang dijatuhkan padanya.

Iran bersikeras menuntut penghapusan segera semua sanksi pada era Trump.

Washington mengatakan akan menghapus pembatasan yang tidak konsisten dengan pakta 2015 jika Iran kembali mematuhi kesepakatan itu.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan