Sabtu, 23 Agustus 2025

Demam Lassa: 1 Kematian Dikonfirmasi di Inggris

Inggris konfirmasi satu kasus kematian terkait demam Lassa, di mana jumlah total yang dikofirmasi menjadi 3 orang.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
PIUS UTOMI EKPEI / AFP
Seorang petugas kesehatan bekerja di ruang ekstraksi laboratorium Institut Penelitian dan Pengendalian Demam Lassa di Rumah Sakit Pendidikan Spesialis Irrua di Irrua, Negara Bagian Edo, Nigeria barat tengah, pada 6 Maret 2018. Inggris konfirmasi satu kasus kematian terkait demam Lassa, di mana jumlah total yang dikofirmasi menjadi 3 orang. 

"UKHSA dan NHS memiliki prosedur pengendalian infeksi yang mapan dan kuat untuk menangani kasus penyakit menular impor dan ini akan diperkuat," kata Dr Susan Hopkins, kepala penasihat medis di UKHSA.

Sejak 1980, ada delapan kasus demam Lassa yang dilaporkan di Inggris, dua kasus terakhir terjadi pada 2009.

Demam Lassa

Ilustrasi demam Lassa, tikus penyebab demam Lassa
Ilustrasi demam Lassa, tikus penyebab demam Lassa (WHO/Hotowossi Komi Vewonyi)

Demam Lassa adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Lassa.

Virus ini biasanya menginfeksi orang melalui paparan makanan atau barang-barang rumah tangga yang telah terkontaminasi dengan urin atau kotoran dari tikus yang terinfeksi.

Virus ini juga dapat menyebar melalui cairan tubuh yang terinfeksi.

Orang yang tinggal di daerah Afrika barat dengan populasi tikus yang tinggi paling berisiko terkena demam Lassa, kata UKHSA.

"Kasus yang terjadi di tempat lain hampir semua terjadi pada orang yang bekerja di daerah endemik atau dalam pekerjaan berisiko tinggi seperti pekerja medis atau pekerja bantuan lainnya," tambahnya.

Kebanyakan orang dengan demam Lassa akan sembuh total.

Hanya 1 persen dari semua infeksi yang menyebabkan kematian.

Namun, penyakit parah dapat terjadi pada beberapa individu.

Penyakit yang parah dapat mempengaruhi banyak organ dalam tubuh dan dapat disertai dengan penggumpalan darah atau pendarahan.

Dr Melanie Saville, seorang ahli vaksin di Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, mengatakan kasus demam Lassa di Inggris adalah "pengingat nyata dari dunia yang saling terhubung dan kebutuhan untuk terus berinvestasi dalam upaya kesiapsiagaan dan respons terhadap wabah".

Dia menambahkan, "Penyakit menular yang muncul meningkat dalam prevalensi, keparahan, dan penyebaran sebagai akibat dari perubahan iklim, transportasi global, dan perambahan manusia ke daerah yang sebelumnya terisolasi."

Dr Michael Head, seorang peneliti senior dalam kesehatan global di University of Southampton, mengatakan:

"Demam Lassa adalah infeksi serius, tetapi tidak menular seperti Covid-19."

"Studi sebelumnya memperkirakan jumlah R (tingkat penyakit untuk menyebar) Lassa kira-kira antara 1,0 dan 1,6."

"Virus corona tipe asli pada awal pandemi ini memiliki nomor R sekitar 3, dan variannya menjadi semakin menular."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan