Jumat, 29 Agustus 2025

Para Pemimpin Dunia Tolak Tes Covid di Rusia, Khawatir DNA-nya Dicuri untuk Dijadikan Senjata?

Para pemimpin dunia menolak tes virus Corona (Covid-19) di Rusia. Benarkah karena khawatir DNA-nya dicuri untuk dijadikan senjata?

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Kompas.com
Ilustrasi tes Covid-19 - Para pemimpin dunia menolak tes virus Corona (Covid-19) di Rusia. Benarkah karena khawatir DNA-nya dicuri untuk dijadikan senjata? 

Mengapa Prancis dan Jerman memiliki alasan untuk tidak mempercayai Rusia?

Kedua negara adalah anggota NATO, yang juga mencakup Amerika Serikat dan Inggris.

NATO dibentuk selama Perang Dingin oleh sekutu Barat sebagai benteng melawan Uni Soviet.

Apa yang sebenarnya bisa dipelajari dari DNA?

DNA ada di dalam setiap sel dalam tubuh dan dapat diekstraksi dari berbagai metode, seperti tes usap hidung, meskipun tes Covid-19 mencari bahan genetik yang berbeda, yakni RNA dari virus.

"Sampel-sampel itu memiliki banyak DNA manusia," kata Kenny Beckman, yang memimpin University of Minnesota Genomics Center.

"Anda pasti bisa mengambil sampel itu, mengekstrak DNA dan melakukan pemeriksaan lengkap apa pun yang ingin Anda lakukan pada orang itu."

DNA Anda memiliki instruksi yang Anda butuhkan untuk bertahan hidup dan tumbuh. DNA setiap orang itu unik.

Ini dapat digunakan untuk menemukan dari mana nenek moyang Anda berasal, apakah Anda memiliki kerabat tak dikenal yang mengambang di eter, dan juga apakah Anda memiliki penyakit genetik tertentu atau kelainan genetik yang terkait dengan penyakit atau kondisi medis.

Dalam ilmu forensik, DNA dapat digunakan untuk menghubungkan seseorang secara fisik dengan sepotong bukti atau menghilangkan seseorang sebagai tersangka dalam suatu kejahatan.

Baca juga: Jerman: Rusia Pertaruhkan Perdamaian Eropa dengan Tuntutan Perang Dingin

Bagaimana DNA dapat digunakan terhadap pemimpin dunia?

"Anda dapat menggunakan DNA untuk mengidentifikasi risiko penyakit, jadi (para pemimpin dunia) mungkin berisiko terkena penyakit," kata Howard McLeod, pakar genetika dan direktur kedokteran presisi di Konsorsium Onkologi Geriatrik yang berbasis di Florida.

"Anda bisa melihat dan melihat apakah mungkin ada beberapa elemen leluhur yang bisa dieksploitasi."

Tetapi secara umum, katanya, gagasan untuk belajar lebih banyak tentang seseorang seperti pemimpin dunia melalui DNA mungkin tampak jauh lebih menakutkan daripada kenyataannya.

Beckman mengatakan tampaknya tidak masuk akal untuk berpikir bahwa informasi yang dikumpulkan dapat merusak secara politik.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan