Rabu, 27 Agustus 2025

Para Pemimpin Dunia Tolak Tes Covid di Rusia, Khawatir DNA-nya Dicuri untuk Dijadikan Senjata?

Para pemimpin dunia menolak tes virus Corona (Covid-19) di Rusia. Benarkah karena khawatir DNA-nya dicuri untuk dijadikan senjata?

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
Kompas.com
Ilustrasi tes Covid-19 - Para pemimpin dunia menolak tes virus Corona (Covid-19) di Rusia. Benarkah karena khawatir DNA-nya dicuri untuk dijadikan senjata? 

Di AS, undang-undang federal melarang penyedia medis dan laboratorium menggunakan sampel pasien untuk tujuan apa pun selain tes asli yang diberikan.

Dalam kasus tertentu, orang dapat menyetujui untuk membuat hasil mereka tersedia untuk penelitian.

Namun, berhati-hatilah dengan layanan tersebut, bahkan jika tes mematuhi hukum AS, data masih dapat berakhir di tangan negara lain.

Annas mengatakan hak privasi adalah yang terpenting, tidak peduli siapa Anda.

"Bahkan presiden memiliki hak privasi medis, dan mereka tidak boleh memiliki informasi mereka diungkapkan kepada publik tanpa persetujuan mereka," katanya.

Baca juga: Militer Inggris Bagikan Peta Invasi Putin Untuk Menyerang Ukraina

Jadi apakah pemimpin dunia benar-benar memiliki sesuatu yang harus dikhawatirkan?

Konsensusnya adalah yang paling bisa dilakukan aktor jahat dengan DNA adalah menghasilkan skandal, bukan tiruan presiden.

Tapi Anda tidak pernah tahu di mana DNA Anda akan berakhir.

Beberapa tahun yang lalu, sebuah kelompok anonim yang menyebut diri mereka Proyek Earnest mengklaim telah mengambil DNA dari sekelompok pemimpin dunia yang menghadiri KTT Davos.

Kelompok itu mengatakan mereka akan menempatkan sampel untuk dilelang sebagai pernyataan tentang bahaya pengawasan kapitalisme, tetapi pelelangan ditunda karena masalah hukum dan tampaknya tidak pernah dijadwalkan ulang.

(Tribunnews.com/Ica)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan