Virus Corona
PM Fumio Kishida Sebut Jepang Mulai ke Luar dari Gelombang Ke-6 Covid-19
Pemerintah Jepang akan mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan tindakan pembatasan yang diperlukan oleh komunitas bisnis.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyatakan Jepang sudah mulai ke luar dari gelombang ke-6 Covid-19.
"Penyebaran strain Omicron mulai mereda. Kami secara bertahap akan mulai bergerak menuju keluarnya gelombang ke-6," kata PM Fumio Kishida dalam saat jumpa pers, Kamis (17/2/2022) malam.
Jumlah orang yang terinfeksi virus corona--yang meningkat tajam sejak Januari 2022--mulai menurun.
Pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan tindakan pembatasan yang diperlukan oleh komunitas bisnis.
Pada tanggal 29 November 2021, tepat sebelum infeksi domestik pertama dari strain Omicron dikonfirmasi, pemerintah mengumumkan langkah-langkah perbatasan untuk menangguhkan masuknya orang asing.
Baca juga: Pemuda Belasan Tahun di Saitama Jepang Meninggal Terinfeksi Corona Meski Telah Divaksinasi 2 Kali
Mulai 1 Maret 2022 mendatang, penduduk jangka pendek untuk tujuan bisnis, siswa internasional, dan pemagang praktik kerja serta visa lain selain turis, akan dimungkinkan kembali memasuki Jepang dengan quota maksimum 5.000 orang per hari.
Saat ini, imigran diharuskan menunggu (karantina) selama 7 hari di fasilitas yang ditunjuk atau di rumah, tetapi mulai Maret akan dipersingkat menjadi 3 hari dengan syarat tes negatif dikonfirmasi.
Di antara imigran dari negara/wilayah di mana infeksi tidak endemik, mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi booster dibebaskan dari karantina.
Namun, Perdana Menteri juga menekankan bahwa tidak realistis untuk melonggarkan tindakan di perbatasan sekaligus, itu adalah langkah pertama.
Sebelum pandemi corona, lebih dari 100.000 orang memasuki Jepang dalam sehari, dan 5.000 orang berada pada level terbatas.
"Kami akan mempertimbangkan untuk menaikkan batas atas di masa mendatang berdasarkan situasi infeksi, tindakan perbatasan di setiap negara, dan sistem karantina," paparnya.
Di sisi lain, Perdana Menteri akan mencabut status pembatasan di lima prefektur dari 21 prefektur yang akan mencapai batas waktu penerapan "Langkah-langkah prioritas untuk pencegahan penyebaran Covid-19" pada tanggal 20 Februari 2022.

Lima prefektur itu adalah Yamagata, Shimane, Yamaguchi, Oita, dan Okinawa.
Sementara itu pemerintah akan memperpanjang status pembatasan di 16 prefektur hingga 6 Maret 2022.