Selasa, 16 September 2025

Virus Corona

Perbatasan Australia Dibuka Kembali setelah Ditutup Sejak 2020

Australia membuka kembali perbatasan internasionalnya untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.

Editor: Inza Maliana
KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty
Nampak gedung-gedung tinggi menghiasi pusat kota di Perth, Australia Barat, Minggu (10/9/2017) 

TRIBUNNEWS.COM - Australia membuka kembali perbatasan internasionalnya untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.

Dilansir BBC, negara ini memberlakukan beberapa larangan perjalanan paling ketat di dunia setelah ditutup pada Maret 2020 karena temuan Covid-19.

Akhir tahun kemarin, kebanyakan orang asing harus menunggu izin untuk memasuki Australia.

Pada Senin (21/2/2022), Bandara Sydney dipenuhi reuni penuh air mata ketika ratusan orang mulai berdatangan.

Baca juga: PROFIL Agung Hapsah, YouTuber Indonesia yang Lama Tinggal di Australia Comeback Usai Setahun Vakum

Baca juga: Australia Masukkan Hamas dan Kelompok Sayap Kanan AS sebagai Organisasi Teroris

Bandara Sydney.
Bandara Sydney. (ABC)

Seorang gadis muda, Charlottee, yang terlihat berpelukan dengan sang kakek, mengatakan kepada Nine Network bahwa ia sangat merindukan sang kakek dan sudah lama menantikan perjalanan ini.

Pelaku perjalanan yang mendapatkan dua suntikan vaksin tidak perlu karantina.

Tetapi, pelancong yang tidak divaksinasi harus isolasi di hotel selama 14 hari dengan biaya sendiri.

Lebih dari 50 penerbangan internasional dijadwalkan mendarat pada Senin (21/2/2022).

Baca juga: Indonesia Satu Grup Dengan Arab Saudi, Jordania dan Australia Di FIBA Asia Cup 2022

Baca juga: Pria di Australia Tewas Diserang Hiu, Orang Lain Tak Kuasa Menolong hanya Bisa Lihat dari Jauh

Elizabeth Quay, Perth, Australia Barat
Elizabeth Quay, Perth, Australia Barat (Cohn & Wolfe untuk Tourism Western Australia)

Wisatawan dapat memasuki semua negara bagian kecuali Australia Barat, yang tetap ditutup hingga 3 Maret.

"Sungguh berita yang luar biasa dan luar biasa bagi industri pariwisata kita dan 660.000 orang yang bekerja di dalamnya," kata Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Dan Tehan, seperti dikutip Yahoo.

Australia memiliki sekitar 9,5 juta pengunjung luar negeri pada tahun 2019.

Tehan mengatakan dia berharap untuk rebound yang kuat di sektor pariwisata, yang juga terkena larangan perjalanan domestik.

Baca juga: 1 Orang Tewas Diserang Hiu di Sydney, Seberapa Sering Serangan Hiu Terjadi di Australia?

Perdana Menteri Australia Scott Morrison
Perdana Menteri Australia Scott Morrison (TST)

Langkah-langkah ketat negara itu menuai kritik karena memisahkan keluarga dan melumpuhkan bisnis.

Australia juga dipuji karena mencegah banyak kematian sebelum vaksin tersedia.

Negara ini memiliki sekitar 4.900 kematian akibat Covid-19.

Berita lain terkait dengan Infeksi virus corona

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan