Rabu, 3 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

40 Warga Ukraina Tewas dalam Invasi Rusia, Puluhan Warga Sipil Mengungsi

40 warga Ukraina tewas dalam invasi militer Rusia, puluhan warga sipil mengungsi dari Ukraina. Donetsk dan Luhansk bergabung dengan Rusia.

Editor: Nuryanti
AFP/DANIEL LEAL
Sebuah keluarga berlindung di stasiun metro di Kyiv pada pagi hari 24 Februari 2022. Sirene serangan udara terdengar di pusat kota Kyiv hari ini ketika kota-kota di seluruh Ukraina terkena serangan rudal dan artileri Rusia. (Photo by Daniel LEAL / AFP) 

Alexander Bazhanov meninggalkan rumahnya di Ukraina timur bersama istri dan anaknya yang masih kecil.

Ia hanya membawa apa yang bisa mereka bawa dan berjalan kaki menuju Polandia.

Di antara pengungsi itu, seorang Manajer teknis, Bazhanov (34) dari Mariupol, 113 km (70 mil) dari Donetsk, memutuskan untuk menyeberang ke Polandia ketika dia mengetahui perang telah dimulai.

"Saya tidak memiliki perasaan apa pun selain bahwa saya sangat takut," kata Bazhanov di penyeberangan perbatasan pejalan kaki, sekitar 400 km dari Warsawa.

"Saya akan mengunjungi ayah saya di Spanyol tetapi saya tidak punya uang dan saya tidak tahu bagaimana saya akan melakukannya," katanya.

Baca juga: NATO akan Aktifkan 40.000 Tentara Bantu Ukraina Hadapi Serangan Militer Rusia

Donetsk dan Luhansk Bergabung dengan Rusia

Putin memperingatkan negara-negara untuk tidak ikut campur dalam serangan ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan peringatan di TV pemerintah Rusia kepada negara asing untuk tidak ikut campur dengan serangan Rusia ke Ukraina.

Dikutip dari CNBC TV 18, Vladimir Putin mengatakan, dua "republik rakyat" yang memproklamirkan diri dari Donetsk dan Luhansk telah "beralih ke Rusia dengan permintaan bantuan."

Rudal Rusia segera mulai mengenai sasaran di Ukraina.

"Tindakan kami adalah pertahanan diri terhadap ancaman," kata Putin dan mengklaim Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.

Palang Merah Internasional Meminta Bantuan

Palang Merah mendesak semua pihak dalam perang Ukraina untuk melindungi warga sipil dan layanan penting.

Ketua Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis (24/2/2022) mendesak semua pihak dalam konflik Ukraina untuk menghormati hukum humaniter internasional.

Mereka meminta seluruh pihak melindungi warga sipil Ukraina dan layanan penting seperti air dan pasokan listrik.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan