Konflik Rusia Vs Ukraina
Pasukan Rusia Mulai Serbu Kiev, Pertempuran Sengit Berlangsung, Terdengar Bunyi Ledakan
Setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan serbuan Rusia akan terjadi dalam beberapa jam, pertempuran sengit pecah di Kiev
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan serbuan Rusia akan terjadi dalam beberapa jam, pertempuran sengit dilaporkan pecah di ibu kota Ukraina, Kiev,
BBC mendapat laporan tentang ledakan di Kiev, serta pertempuran sengit di sekitar Ukraina.
Ledakan besar terdengar di dekat Alun-Alun Maidan dan beberapa ledakan dilaporkan terjadi di wilayah Troieshchyna.
Baca juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Rilis Peringatan Rusia Akan Merebut Kiev Sebelum Fajar
Serangan artileri di Kiev cukup keras sehingga terdengar berkilometer-kilometer jauhnya dari pusat kota, menurut saksi mata.
Menurut Kiev Independent, lebih dari 50 ledakan dan tembakan senapan mesin berat telah dilaporkan di dekat kebun binatang kota dan di daerah Shuliavka.
Pertempuran sedang berlangsung di dekat pembangkit listrik distrik Troieschyna di ibu kota, menurut Badan Keamanan Ukraina. Serangan itu bisa jadi merupakan upaya untuk memadamkan listrik di kota tersebut.
Puing-puing kendaraan dan kebakaran ditemukan di Peremohy Avenue Kiev.
Pertempuran sengit juga dilaporkan terjadi di dekat lapangan udara di Vasylkiv, yang diduga akan digunakan oleh pasukan terjun payung Rusia sebagai batu loncatan untuk serangan terhadap Kiev.
Tentara Ukraina mengklaim telah sukses mengusir pasukan Rusia di kota Mykolaiv di Laut Hitam.
Baca juga: Rusia Disebut Salah Gunakan Kekuasaan dalam Memveto Resolusi Dewan Keamanan PBB
Sebelumnya, seiring kendaraan lapis baja memasuki ibu kota, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata kepada warga Ukraina: "Malam ini akan sangat, sangat sulit. Tetapi pagi akan tiba."
"Malam ini pihak musuh akan menggunakan segala cara untuk mendobrak perlawanan kita. Malam ini mereka akan melancarkan serbuan.
"Malam ini kita harus teguh. Nasib Ukraina ditentukan saat ini. Kita tidak bisa kehilangan ibu kota.
"Tujuan kita adalah menyelesaikan pertumpahan darah ini," kata Zelensky.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan 18.000 senjata mesin telah dibagikan kepada relawan untuk mempertahankan ibu kota. Pemerintah juga menyerukan agar warga membuat bom molotov.