Konflik Rusia Vs Ukraina
Pasukan Rusia Mulai Serbu Kiev, Pertempuran Sengit Berlangsung, Terdengar Bunyi Ledakan
Setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan serbuan Rusia akan terjadi dalam beberapa jam, pertempuran sengit pecah di Kiev
Editor:
Sanusi
Kementerian menyebutkan 200 tentara dari unit khusus Ukraina meninggal dan tak ada korban dari pihak Rusia, menurut kantor berita RIA Novosti. Sejauh ini belum ada tanggapan dari militer Ukraina dan keterangan Rusia belum dapat dipastikan.
Rusia juga menguasai kompleks Chernobyl - tempat terjadinya bencana nuklir terparah dunia pada 1986. Kawasan ini masih bahaya radioaktif dan menimbulkan kekhawatiran dari pengawas nuklir internasional.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB sebelumnya mengatakan mereka memiliki laporan setidaknya terdapat 127 korban sipil di Ukraina, 25 di antaranya meninggal, 102 terluka karena "pengeboman dan serangan udara." Juru bicara kantor HAM menyebut angka korban bisa lebih tinggi.
Ukraina mengatakan setidaknya 33 lokasi warga sipil menjadi sasaran.
Inggris merilis data bahwa setidaknya 194 warga Ukraina, termasuk 57 warga sipil meninggal, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan data dari PBB.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya telah menyerukan kepada Rusia untuk melakukan gencatan senjata.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan 450 personel Rusia tewas.
Warga berlindung di stasiun kereta bawah tanah
Di Kiev, banyak warga yang tidur di stasiun kereta bawah tanah.
Banyak orang yang membawa binatang peliharaan mereka dan bahkan matras, menurut salah seorang yang ikut mengungsi.
Oksana Potapova menulis di Facebooknya keputusan untuk berlindung di stasiun adalah langkah tepat "mengingat terjadinya pertempuran sengit di dekat Kiev, Chernobyl dikuasai dan perkiraan serangan di Kiev."
PBB mengatakan warga di ibu kota Kiev dan dari kota-kota lain melarikan diri dan sekitar 100.000 sudah angkat kaki.