Minggu, 14 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ayah di Ukraina Terpaksa Titipkan Anaknya ke Orang Asing karena Harus Membela Negara

Melintasi perbatasan dari Ukraina ke Hongaria, Nataliya Ableyeva memiliki satu misi yakni mengantarkan anak-anak orang asing keluar dari medan perang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/ANDREY BORODULIN
Orang-orang yang dievakuasi dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri duduk di bus menunggu kereta mereka dievakuasi jauh ke Rusia, di kota Taganrog pada 20 Februari 2022. - Sebuah wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina mengumumkan keadaan darurat pada 19 Februari , 2022, mengutip semakin banyak orang yang datang dari daerah yang dikuasai separatis di Ukraina setelah mereka menerima perintah evakuasi. (Photo by Andrey BORODULIN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Melintasi perbatasan dari Ukraina ke Hongaria, Nataliya Ableyeva memiliki satu misi yakni mengantarkan anak-anak orang asing keluar dari medan perang.

Sambil menyimpan nomor ponsel seorang wanita yang belum pernah ia temui, Ableyeva berusaha mengamankan anak-anak yang dipercayakan kepadanya.

Ableyeva sebelumnya bertemu dengan seorang pria 38 tahun di persimpangan perbatasan di sisi Ukraina.

Pria asal Kamianets-Podilskyi itu datang dengan putra putrinya yang masih belia.

Penjaga perbatasan tidak membiarkan pria itu melintas.

Baca juga: Ledakan Berbentuk Awan Jamur Terjadi di Kharkiv, Rusia Hancurkan Pipa Gas, Warga Tutupi Jendela

Baca juga: Prancis Akan Kirimkan Lebih Banyak Peralatan Militer ke Ukraina, Uni Eropa Lakukan Hal Sama

Orang-orang, beberapa membawa tas dan koper, berjalan di dekat stasiun kereta api Kyiv-Pasazhyrskyi di Kyiv pada pagi hari 24 Februari 2022. Sirene serangan udara terdengar di pusat kota Kyiv hari ini ketika kota-kota di seluruh Ukraina terkena apa yang dikatakan pejabat Ukraina sebagai serangan rudal dan artileri Rusia. - Presiden Rusia mengumumkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan
Orang-orang, beberapa membawa tas dan koper, berjalan di dekat stasiun kereta api Kyiv-Pasazhyrskyi di Kyiv pada pagi hari 24 Februari 2022. Sirene serangan udara terdengar di pusat kota Kyiv hari ini ketika kota-kota di seluruh Ukraina terkena apa yang dikatakan pejabat Ukraina sebagai serangan rudal dan artileri Rusia. - Presiden Rusia mengumumkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan "invasi skala penuh" sedang berlangsung. (Photo by Daniel LEAL / AFP) (AFP/DANIEL LEAL)

Dilaporkan The Guardian, Ukraina melarang semua pria berusia 18 hingga 60 tahun keluar demi kepentingan bela negara.

"Ayah mereka hanya menyerahkan kedua anak itu kepada saya, dan memercayai saya, memberi saya paspor mereka untuk membawa mereka," kata Ableyeva sambi memeluk anak laki-laki yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu.

Sang ayah mengatakan, ibu dari anak-anaknya sedang dalam perjalanan dari Italia untuk menemui mereka dan membawa ke tempat yang aman.

Dia memberi Ableyeva nomor ponsel ibu dari anak-anaknya itu.

Tidak lupa mengucapkan selamat tinggal kepada dua buah hatinya tersebut.

Ableyeva sendiri meninggalkan dua anaknya yang sudah dewasa di Ukraina.

Keduanya berprofesi sebagai polisi dan perawat, sehingga dilarang meninggalkan negara menurut dekrit mobilisasi.

Ableyeva menggandeng tangan dua anak kecil itu dan bersama-sama melintasi perbatasan.

Di sisi Hongaria tepatnya di Beregsurány, mereka menunggu di sebuah bangku dekat tenda yang didirikan untuk menampung arus pengungsi di perbatasan.

Bocah laki-laki itu menangis ketika ponselnya berdering.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan