Konflik Rusia Vs Ukraina
Ayah di Ukraina Terpaksa Titipkan Anaknya ke Orang Asing karena Harus Membela Negara
Melintasi perbatasan dari Ukraina ke Hongaria, Nataliya Ableyeva memiliki satu misi yakni mengantarkan anak-anak orang asing keluar dari medan perang.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Melintasi perbatasan dari Ukraina ke Hongaria, Nataliya Ableyeva memiliki satu misi yakni mengantarkan anak-anak orang asing keluar dari medan perang.
Sambil menyimpan nomor ponsel seorang wanita yang belum pernah ia temui, Ableyeva berusaha mengamankan anak-anak yang dipercayakan kepadanya.
Ableyeva sebelumnya bertemu dengan seorang pria 38 tahun di persimpangan perbatasan di sisi Ukraina.
Pria asal Kamianets-Podilskyi itu datang dengan putra putrinya yang masih belia.
Penjaga perbatasan tidak membiarkan pria itu melintas.
Baca juga: Ledakan Berbentuk Awan Jamur Terjadi di Kharkiv, Rusia Hancurkan Pipa Gas, Warga Tutupi Jendela
Baca juga: Prancis Akan Kirimkan Lebih Banyak Peralatan Militer ke Ukraina, Uni Eropa Lakukan Hal Sama

Dilaporkan The Guardian, Ukraina melarang semua pria berusia 18 hingga 60 tahun keluar demi kepentingan bela negara.
"Ayah mereka hanya menyerahkan kedua anak itu kepada saya, dan memercayai saya, memberi saya paspor mereka untuk membawa mereka," kata Ableyeva sambi memeluk anak laki-laki yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu.
Sang ayah mengatakan, ibu dari anak-anaknya sedang dalam perjalanan dari Italia untuk menemui mereka dan membawa ke tempat yang aman.
Dia memberi Ableyeva nomor ponsel ibu dari anak-anaknya itu.
Tidak lupa mengucapkan selamat tinggal kepada dua buah hatinya tersebut.
Ableyeva sendiri meninggalkan dua anaknya yang sudah dewasa di Ukraina.
Keduanya berprofesi sebagai polisi dan perawat, sehingga dilarang meninggalkan negara menurut dekrit mobilisasi.
Ableyeva menggandeng tangan dua anak kecil itu dan bersama-sama melintasi perbatasan.
Di sisi Hongaria tepatnya di Beregsurány, mereka menunggu di sebuah bangku dekat tenda yang didirikan untuk menampung arus pengungsi di perbatasan.
Bocah laki-laki itu menangis ketika ponselnya berdering.