Konflik Rusia Vs Ukraina
Bantu Internet di Ukraina, Elon Musk Aktifkan Layanan Starlink
Elon Musk membantu mengatasi kerusakan internet di Ukraina dengan mengaktifkan layanan broadband satelit Starlink milik perusahaan SpaceX.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Elon Musk mengaktifkan layanan broadband satelit Starlink milik perusahaan SpaceX di Ukraina.
Sebelumnya, seorang pejabat Kyiv telah mendesak SpaceX untuk menyediakan internet bagi Ukraina yang sedang diinvasi oleh Rusia.
"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal dalam perjalanan," cuit Musk, seperti dikutip dari CNA.
Cuitan itu muncul sekitar 10 jam setelah Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov mendesak Musk untuk menyediakan layanan Starlink ke Ukraina, beberapa hari setelah diserbu oleh negara tetangga Rusia.
"Saat Anda mencoba menjajah Mars, Rusia mencoba menduduki Ukraina!"
"Sementara roket Anda berhasil mendarat dari luar angkasa, roket Rusia menyerang warga sipil Ukraina! Kami meminta Anda untuk menyediakan stasiun Starlink ke Ukraina," cuit Fedorov kepada Musk.
Baca juga: Internet di Tonga Pulih 5 Minggu setelah Tsunami, Elon Musk Ikut Membantu
Baca juga: Kyiv Semakin Terpojok, Jerman akan Kirim 1.000 Senjata Anti-Tank dan 500 Rudal ke Ukraina
Monitor Internet NetBlocks mengatakan Ukraina telah melihat "serangkaian gangguan signifikan terhadap layanan Internet" sejak Kamis (24/2/2022), ketika Rusia meluncurkan operasi militer di negara itu.
Starlink mengoperasikan konstelasi lebih dari 2.000 satelit yang bertujuan untuk menyediakan akses Internet di seluruh planet ini.
Perusahaan pada hari Jumat meluncurkan 50 satelit Starlink lebih lanjut dan banyak lagi yang dijadwalkan untuk dimasukkan ke orbit Bumi.
Ukraina Bentuk Tentara IT
Ukraina akan membentuk "pasukan IT" untuk memerangi penyusupan digital Rusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov pada Sabtu (26/2/2022).
Ukraina telah memanggil peretasnya ke bawah tanah untuk membantu melindungi infrastruktur penting dan melakukan misi mata-mata dunia maya terhadap pasukan Rusia, Reuters secara eksklusif melaporkan pekan lalu.
"Kami menciptakan pasukan IT," tulis Fedorov dalam Tweet yang ditautkan ke saluran di aplikasi perpesanan Telegram yang menerbitkan daftar situs web Rusia terkemuka.
"Akan ada tugas untuk semua orang. Kami terus berjuang di front cyber. Tugas pertama adalah pada saluran untuk spesialis cyber," tambahnya, dikutip dari CNA.