Jumat, 19 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Warga Rusia dan Ukraina di Tokyo Jepang Unjuk Rasa Damai, 'Hentikan Perang'

Sekitar 2.000 orang, sebagian besar warga Ukraina, berkumpul di Stasiun Shibuya dan mengibarkan bendera nasional untuk menyerukan perdamaian.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Puluhan warga Rusia di Shinjuku Tokyo berkumpul sambil membawa spanduk Stop War di depan stasiun Shinjuku Tokyo, Jumat (25/2/2022). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Warga Rusia dan Ukraina yang tinggal di Jepang melakukan unjuk rasa damai dengan membawa papan bertuliskan imbauan 'Stop War' (hentikan perang), Jumat (26/2/2022) sore.

Mereka yang melakukan unjuk rasa adalah warga Rusia yang tinggal di Shinjuku, Tokyo.

Sementara unjuk rasa damai dilakukan oleh warga Ukraina yang tingga di Shibuya.

"Saya rasa tidak mungkin memulai perang di abad ke-21, dan orang-orang sudah mati dan saya tidak bisa memaafkan perang tersebut," kata seorang warga Rusia berusia 35 tahun di Shinjuku.

Warga Rusia lainnya mengaku bernama Katar (26) merasa bersalah dengan adanya perang ini.

"Saya minta maaf atas apa yang terjadi di Ukraina sekarang, dan saya ingin melakukan sesuatu untuk itu dengan partisipasi unjuk rasa ini," ujar Katar mengenai temannya yang ada di Kiev Ukraina.

Puluhan warga Rusia di Shinjuku Tokyo berkumpul sambil membawa spanduk Stop War di depan stasiun Shinjuku Tokyo, Jumat (25/2/2022).
Puluhan warga Rusia di Shinjuku Tokyo berkumpul sambil membawa spanduk Stop War di depan stasiun Shinjuku Tokyo, Jumat (25/2/2022). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Sekitar 30 orang asing berkumpul di depan Stasiun Shinjuku di Tokyo atas perintah warga Rusia yang tinggal di Jepang.

Kami memprotes Presiden Putin dengan spanduk bertuliskan "Perdamaian di Ukraina", "Stop Putin", "Russians Against War."

Selain itu, sekitar 2.000 orang, sebagian besar warga Ukraina, berkumpul di Stasiun Shibuya dan mengibarkan bendera nasional untuk menyerukan perdamaian serta menyanyikan lagu kebangsaan Ukraina dan menunjukkan niat solidaritas mereka.

Warga Ukraina menuduh pemerintahan Putin melanjutkan invasi militernya dengan menyerukan "Hentikan perang" dan "Bantu Ukraina" dengan memegang spanduk bertuliskan "Hentikan Putin".

"Karena pertempuran, orang-orang Kiev tidak dapat bersembunyi di ruang bawah tanah dan keluar, dan saya benar-benar khawatir tentang teman dan keluarga saya. Tolong mereka semua," kata seorang wanita dari Kiev, ibu kota Ukraina, yang menghadiri rapat umum.

Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Marah Besar karena Amerika dan Sekutu Anggota NATO Kerap Berkhianat

Hal yang sama juga diungkapkan seorang wanita Rusia yang telah tinggal di Jepang selama enam tahun.

"Saya datang untuk memprotes Putin dan perang ini. Saya malu dengan apa yang telah dilakukan negara saya. Mayoritas warga Rusia tidak mendukung perang ini. Saya ingin semua orang percaya itu," ujarnya.

Demikian pula sekelompok orang Rusia yang tinggal di Jepang menyerukan partisipasi dalam rapat umum menggunakan SNS.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan