Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Terus Menyerang Kota-kota Ukraina, Biden Ancam Putin dalam Pidatonya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia harus "pertama-tama berhenti mengebom orang" sebelum pembicaraan damai dapat dimulai.
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Kota-kota Ukraina bersiap untuk lebih banyak serangan pada Rabu (2 Maret),
Dilansir CNA, Rabu (2/3/2022), pasukan Rusia bersiap untuk mengintensifkan pemboman mereka di daerah perkotaan dalam upaya menuju ibu kota Kyiv.
Pada hari Selasa, Rusia memperingatkan penduduk di Kyiv untuk melarikan diri karena membidik sasaran di ibukota.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia harus "pertama-tama berhenti mengebom orang" sebelum pembicaraan damai dapat dimulai.
Baca juga: Fasilitasi Mobilisasi Pasukan Rusia Serbu Ukraina¸ Inggris Jatuhkan Sanksi Keras ke Belarus
Dalam pidato kenegaraan pertamanya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Presiden Vladimir Putin harus "membayar harga" atas tindakannya.
Biden juga mengumumkan larangan penerbangan Rusia memasuki wilayah udara AS.
Baca juga: Kekuatan Militernya Jelas Lebih Unggul, Mengapa Rusia Belum Bisa Kuasai Wilayah Udara Ukraina?
Presiden Joe Biden mengatakan pasukan AS tidak akan terlibat dalam konflik dengan pasukan Rusia di Ukraina, tetapi akan membela sekutu NATO jika Putin memutuskan untuk terus bergerak ke barat.
"Amerika Serikat dan sekutu kami akan mempertahankan setiap inci wilayah yang merupakan wilayah NATO dengan kekuatan penuh dari kekuatan kolektif kami," ujar Biden.