Konflik Rusia Vs Ukraina
8 Nama Elite Rusia yang Dikenai Sanksi, Ada Juru Bicara hingga Sekutu Dekat Putin
Gedung Putih Amerika Serikat (AS) merilis nama-nama elit dan oligarki Rusia yang dikenai sanksi, ada sekutu dekat Vladimir Putin.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Sri Juliati
6. Yevgeniy Prigozhin (juga istrinya, Polina; putrinya, Lyubov; putranya, Pavel; dan tiga perusahaannya);
7. Dmitry Peskov, sekretaris pers Putin;
8. Alisher Usmanov (propertinya diblokir, superyacht dan jet pribadi disita).
Baca juga: Dituduh Pengkhianat, Wali Kota Kreminna Ukraina Pendukung Rusia Diculik dari Rumahnya
Baca juga: Konvoi Pasukan Putin di Dekat Kyiv Berhenti, Apakah Kemunduran bagi Rusia?
Sanksi Lainnya
Pemerintah AS mengatakan akan menjatuhkan sanksi pemblokiran penuh terhadap tujuh entitas Rusia yang dituduh menyebarkan disinformasi.
Sebanyak 26 individu yang terkait dengan kelompok-kelompok itu juga akan dikenai sanksi.
“Entitas-entitas ini telah menyebarkan narasi palsu yang memajukan tujuan strategis Rusia dan secara keliru membenarkan kegiatan Kremlin,” kata Gedung Putih, Kamis, masih mengutip The Wall Street Journal.
Kemudian, Departemen Luar Negeri mengumumkan menargetkan 21 perusahaan Rusia yang "beroperasi atau telah beroperasi di sektor pertahanan dan material terkait ekonomi Federasi Rusia."
Daftar tersebut mencakup perusahaan yang terlibat dalam pembuatan pesawat tempur Rusia, kendaraan lapis baja dan infanteri, rudal kendaraan udara tak berawak, sistem pertahanan udara, serta sistem peperangan elektronik.
Selain itu, Departemen mengatakan pihaknya menargetkan perusahaan Planar, dengan mengatakan "berspesialisasi dalam pengadaan teknologi asing untuk program militer Rusia, termasuk program luar angkasa militer Rusia, dan pelanggan utamanya adalah Pabrik Radio Izhevsk, yang mengembangkan barang dan teknologi untuk militer Rusia."
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Membuat Harga Komoditas di Pasar Global Terus Melambung
Baca juga: Turki Sebut Drone BayraktarTB2 yang Dipakai Ukraina Hancurkan Konvoi Rusia Bukan Bantuan Tapi Dijual
Negara G7 Kembali Mengutuk Rusia

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi bersama para menteri luar negeri G7 sepakat mengutuk kembali serangan Rusia terhadap fasilitas nuklir Ukraina.
Menteri Yoshimasa Hayashi menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri G7, Jumat (4/3/2022) malam, mengambil kesempatan untuk berkumpul di Brussel bagi para menteri luar negeri anggota G7 untuk menghadiri pertemuan NATO.
Dalam pertemuan itu, G7 sekali lagi mengutuk keras invasi Rusia yang tidak adil ke Ukraina.
G7 juga meminta segera menghentikan serangan Rusia ke Ukraina, yang menyebabkan kerusakan pada masyarakat umum, dan segera menarik pasukannya dari Ukraina.