Selasa, 11 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hari ke-11 Invasi Rusia, Warga Ukraina yang Mengungsi Diperkirakan Mencapai 1,5 Juta Jiwa

Hari ke-11 invasi Rusia, jumlah pengungsi Ukraina yang meninggalkan negara diperkirakan mencapai 1,5 juta orang.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
WOJTEK RADWANSKI / AFP
Gadis-gadis India menunggu transportasi sebagai pengungsi dari berbagai negara - Afrika, Timur Tengah dan India - yang sebagian besar mahasiswa universitas Ukraina, tiba di penyeberangan pejalan kaki Medyka untuk melarikan diri dari konflik di Ukraina, di Polandia timur pada 27 Februari 2022. Hari ke-11 invasi Rusia, jumlah pengungsi Ukraina yang meninggalkan negara diperkirakan mencapai 1,5 juta orang. 

Amerika Serikat mengatakan akan memberi Ukraina lebih banyak senjata.

Presiden Joe Biden bahkan memperjuangkan $ 10 miliar dana darurat untuk menanggapi krisis.

Baca juga: Selamatkan Warganya dari Invasi Rusia, Otoritas Kota Mariupol Ukraina Mulai Lakukan Evakuasi

Baca juga: Perubahan Peta Geopolitik Global: Berapa Lama Perang Rusia Vs Ukraina Akan Bergantung pada 3 Hal Ini

Washington bekerja sama dengan Polandia saat Warsawa mempertimbangkan apakah akan menyediakan jet tempur ke Ukraina, kata juru bicara Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat dapat mengisi kembali pasokan jet Polandia.

Zelenskiy meminta bantuan mengamankan pesawat dari sekutu Eropa dalam panggilan video dengan anggota parlemen AS.

Dia juga menyerukan lagi untuk bantuan yang lebih mematikan, larangan minyak Rusia, zona larangan terbang dan diakhirinya hak istimewa Visa Inc dan MasterCard Inc di Rusia, media AS melaporkan.

Visa dan Mastercard kemudian mengatakan mereka akan menangguhkan operasi kartu kredit di Rusia.

Bantuan dari Pemimpin Dunia Lain

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Biden dan Zelenskiy juga berbicara, membahas keamanan, dukungan keuangan untuk Ukraina dan kelanjutan sanksi terhadap Rusia, tulis pemimpin Ukraina itu di Twitter.

Sementara itu NATO telah menolak seruan Zelenskiy untuk memberlakukan zona larangan terbang di negaranya, dengan mengatakan hal itu akan meningkatkan konflik di luar Ukraina.

Mencari untuk menengahi, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bertemu Putin di Kremlin pada hari Sabtu dan kemudian berbicara dengan Zelenskiy.

"Kami melanjutkan dialog," tweet Zelenskiy setelah panggilan tersebut.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengeluarkan rencana enam poin untuk menanggapi invasi menjelang pertemuan minggu ini dengan para pemimpin dari Kanada, Belanda dan Eropa Tengah di London.

Presiden Turki Tayyip Erdogan diperkirakan akan berbicara dengan Putin pada hari Minggu.

Turki, anggota NATO, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved