Rabu, 3 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Meski Umumkan Gencatan Senjata, Rusia Masih Terus Serang Ukraina, Disebut Sengaja Bunuh Warga Sipil

Pasukan Rusia masih terus menggempur Ukraina, Senin (7/3/2022), meski telah mengumumkan gencatan senjata.

AFP/SERGEI SUPINSKY
Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia melanjutkan serangan di kota pelabuhan strategis Mykolaiv, Senin (7/3/2022), kendati mereka sudah mengumumkan gencatan senjata dan akan membuka koridor kemanusiaan di empat kota.

Pejabat pun memperingatkan penduduk untuk tinggal di tempat penampungan mereka.

Dikutip dari CNN, gubernur regional Vitali Kim mengatakan dalam pesan Telegram, "Kita akan melakukan serangan. Musuh memasuki bandara kita."

Di saat yang sama, pertempuran sengit terjadi di sebelah utara hingga barat Kyiv, menurut pejabat Ukraina.

Pasukan Rusia tampaknya telah melakukan serangan di beberapa daerah di wilayah menuju ibu kota.

Seorang prajurit Ukraina menggendong seorang anak sambil membantu orang-orang menyeberangi jembatan yang hancur saat mereka mengevakuasi kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, 10 hari setelah Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina.
Seorang prajurit Ukraina menggendong seorang anak sambil membantu orang-orang menyeberangi jembatan yang hancur saat mereka mengevakuasi kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, 10 hari setelah Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina. (Aris Messinis / AFP)

Baca juga: Hari ke-12 Invasi Rusia ke Ukraina: Pasukan Putin Tingkatkan Serangan, Evakuasi Warga Sipil Gagal

Baca juga: Sumpah Presiden Ukraina usai Pasukan Rusia Tembaki Pengungsi: Tak Ada Tempat yang Tenang bagi Anda

Dengan keji, pasukan Rusia menghancurkan Bucha, Hostomel, Vorzel, dan Irpin.

"Mereka dengan sengaja membunuh warga sipil," ujar Wali Kota Kyiv, Vitaly Klitshcko.

Beberapa laporan mengatakan kebakaran hebat terjadi di keempat distrik tersebut, saat warga sipil terus melarikan diri dari pertempuran.

Kekhawatiran juga meningkat di Mariupol dan Volnovakha, di mana warga sipil terperangkap lantaran kota telah dikepung, sementara pasukan Rusia terus melancarkan serangan.

Seorang pria yang melarikan diri dari Volnovakha dua hari lalu, mengatakan pada CNN tentang kondisi di beberapa bagian kota.

Ia menghabiskan hari-harinya bersembunyi di ruang bawah tanah.

"Orang-orang di sana (bawah tanah) selama 11 hari, sampai saat ini. Beberapa keluar, tetapi masih ada sekitar 450 (orang) di sana," ungkapnya.

Ia melanjutkan, makanan dan air sangat terbatas, banyak orang-orang sakit, serta tak ada toilet.

Anak perempuan dan wanita dewasa menggunakan ember untuk toilet.

"Kami hanya mendapatkan udara segar saat tak ada penembakan, di mana hal itu sangat jarang terjadi," ungkapnya.

Seorang remaja Ukraina (kiri) dan seorang pendeta Pantekosta (kanan) memperkuat ruang bawah tanah di pusat anak-anak yang digunakan untuk menggali parit bagi tentara yang bertugas di front timur negara mereka dan berhadapan dengan separatis yang didukung Rusia, di desa Chervone, Ukraina timur , wilayah Mariupol, pada 11 Februari 2022. (Photo by Aleksey Filippov / AFP)
Seorang remaja Ukraina (kiri) dan seorang pendeta Pantekosta (kanan) memperkuat ruang bawah tanah di pusat anak-anak yang digunakan untuk menggali parit bagi tentara yang bertugas di front timur negara mereka dan berhadapan dengan separatis yang didukung Rusia, di desa Chervone, Ukraina timur , wilayah Mariupol, pada 11 Februari 2022. (Photo by Aleksey Filippov / AFP) (AFP/ALEKSEY FILIPPOV)

Baca juga: Satu Juta Orang Lebih Melarikan Diri dari Ukraina ke Polandia Sejak Invasi Rusia

Baca juga: Ukraina Klaim Lebih Dari 30 Helikopter Rusia Hancur di Wilayah Kherson pada Minggu Malam

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan