Minggu, 28 September 2025

Virus Corona

China Hadapi Wabah Covid-19 Terburuk dalam 2 Tahun, Kini Kembali Terapkan Lockdown

Kecemasan atas efektivitas pendekatan 'Zero-Covid' meningkat seiring wabah terburuk dalam dua tahun di China.

NOEL CELIS / AFP
(FILES) File foto ini diambil pada 26 September 2021 menunjukkan seorang pria dan seorang anak laki-laki memasuki pusat pengumpulan sampel asam nukleat untuk virus corona Covid-19 di Shenzhen, Cina tenggara. Pusat teknologi Cina selatan, Shenzhen, dikunci di seluruh kota pada 13 Maret 2022, pemerintah setempat mengumumkan, setelah melaporkan 66 kasus virus corona baru dan menutup kawasan pusat bisnis. 

TRIBUNNEWS.COM - China menempatkan sekitar 17 juta penduduk di bawah penguncian.

Berdasarkan perhitungan nasional, kasus virus Corona berlipat ganda menjadi hampir 3.400.

Kecemasan atas efektivitas pendekatan 'Zero-Covid' meningkat seiring wabah terburuk dalam dua tahun.

Pusat teknologi Shenzhen selatan mengatakan kepada 13 juta penduduk untuk tinggal di rumah karena pemerintah berjuang memberantas gejolak infeksi Omicron.

Baca juga: Ahli Epidemiologi: Prediksi Moderat Omicron Jangan Jadi Berat Karena Tidak Sabar

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Ungkap Penyebab Kasus Varian Omicron Cenderung Menurun dan Terkendali

Shenzhen China
(FILES) File foto ini diambil pada 26 September 2021 menunjukkan seorang pria dan seorang anak laki-laki memasuki pusat pengumpulan sampel asam nukleat untuk virus corona Covid-19 di Shenzhen, Cina tenggara. Pusat teknologi Cina selatan, Shenzhen, dikunci di seluruh kota pada 13 Maret 2022, pemerintah setempat mengumumkan, setelah melaporkan 66 kasus virus corona baru dan menutup kawasan pusat bisnis.

Pemberitahuan pemerintah kota menerangkan bahwa lockdown dan pembatasan transportasi umum akan berlangsung hingga 20 Maret 2022.

Dijelaskan pula pihak terkait akan meluncurkan tiga putaran pengujian massal.

Sekolah di Shanghai, kota terbesar di China menutup sekolah dan mengunci kota-kota di timur laut.

Hampir 18 provinsi berjuang melawan varian Omicron dan Delta.

Kota Jilin sebagian dikunci pada Sabtu (12/3/2022), sementara penduduk Yanji, dikurung di rumah mereka pada Minggu (13/3/2022).

Baca juga: Selama Gelombang Omicron, Kementerian Kesehatan Catat 256 Balita Meninggal karena Covid-19

Baca juga: Sydney dan Sekitarnya Terancam Sub Varian BA2 Omicron, Berpotensi Timbulkan Lonjakan Kasus

Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron
Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron (digi24.ro)

Zero Covid

China, tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir 2019, telah mempertahankan kebijakan Zero Covid yang ketat.

Para pejabat semakin mendesak langkah-langkah lebih longgar dan bertarget untuk menahan penyebaran virus.

Sedangkan, para ekonom memperingatkan tindakan keras dapat merugikan ekonomi.

France24 melaporkan penduduk Shenzhen merasa cemas atas munculnya wabah baru dan tindakan cepat yang ketat untuk menghancurkan klaster.

Baca juga: Epidemiolog Puji Pemerintah Soal Penanganan Covid-19 Varian Omicron

Baca juga: Benarkah Jika Sudah Terinfeksi Covid-19 Varian Lain Bisa Ringankan Gejala Omicron? Simak Kata Ahli

"Ini yang terburuk sejak 2020," kata seorang warga Shenzehn bermarga Zhang kepada AFP.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan