Konflik Rusia Vs Ukraina
Negosiasi Keempat Rusia dan Ukraina untuk Akhiri Perang Dimulai, Ini 4 Hal yang Dibahas
Negosiasi keempat antara Rusia dan Ukraina demi mengakhiri perang dimulai, ini empat hal yang dibahas.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Negosiasi keempat untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina dimulai pada Senin (14/3/2022) hari ini.
Hal ini dikonfirmasi oleh negosiator utama dari Ukraina, Mykhailo Podoliak.
Dalam negosiasi kali ini, pembicaraan dilakukan secara virtual.
Sementara, para negosiator dari Ukraina berada di Kyiv.
Baca juga: Zelensky Ingin Negosiasi Langsung dengan Putin di Yerusalem, Berharap Israel Bawa Pengaruh Positif
Dalam video pendek yang diposting di Twitter, Mykhailo Podoliak menyebut beberapa hal yang akan dibahas dalam negosiasi keempat ini.
Di antaranya, terkait perdamaian, gencatan senjata, penarikan pasukan Rusia dan jaminan keamanan.
Menurut Podoliak, diskusi yang akan dibahas akan cukup sulit.

"Negosiasi. putaran ke-4. Tentang perdamaian, gencatan senjata, penarikan segera pasukan & jaminan keamanan. Diskusi yang sulit," kata Podoliak, dikutip dari CNN.
"Meskipun Rusia menyadari omong kosong dari tindakan agresifnya, mereka masih memiliki khayalan bahwa 19 hari kekerasan terhadap kota-kota damai adalah strategi yang tepat," tambahnya.
Sebelumnya diketahui, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita TASS, pembicaraan antara delegasi Rusia dan Ukraina akan dilanjutkan di hari Senin melalui virtual video.
Baca juga: Negosiasi Rusia dan Ukraina Akan Dilanjutkan secara Online Hari Ini
Adapun, para negosiator Rusia dan Ukraina telah menggelar pertemuan sebanyak tiga kali.
Pertama pada 28 Februari, negosiasi Rusia-Ukraina diadakan di wilayah Gomel di Belarus.
Pertemuan itu berlangsung selama lima jam.
Putaran kedua berlangsung pada 3 Maret di Belovezhskaya Pushcha.
Para delegasi bertemu untuk ketiga kalinya pada 7 Maret di wilayah Brest.
Pada 10 Maret, di sela-sela forum diplomatik di Antalya, Turki, juga dilakukan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia dan Ukraina Sergei Lavrov dan Dmitry Kuleba.
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-19
Perang yang berlangsung di Ukraina memasuki hari ke-19, Senin (14/3/2022).
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Kamis (24/2/2022), jutaan warga Kyiv dari berbagai kota mengungsi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mendesak NATO untuk menerapkan zona larangan terbang.
Pada hari ini, pembicaraan antara Rusia dan Ukraina berlangsung melalui pertemuan virtual.

Berikut ini Tribunnews.com rangkum peristiwa yang terjadi dalam konflik Rusia Vs Ukraina di hari ke-19, dikutip dari The Guardian.
- Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bertanggung jawab atas serangan roket di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan, sebuah pangkalan militer, di dekat perbatasan Polandia pada Minggu (13/3/2022).
- Korban tewas akibat serangan itu naik menjadi 35 orang.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tindakan Rusia barbar.
Dia mengatakan serangan tersebut sebagai ujian bagi seluruh umat manusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan itu , dengan mengatakan kebrutalan harus dihentikan.
Baca juga: Angkatan Laut Rusia Blokade Pesisir Laut Hitam, Putus Akses Perdagangan Maritim Ukraina
- Presiden Ukraina Zelensky kembali mendesak NATO untuk menerapkan zona larangan terbang.
“Jika Anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum roket Rusia jatuh di wilayah Anda, di wilayah NATO,” katanya.
- Financial Times melaporkan bahwa Rusia memesan peralatan militer China sejak awal invasi.
Permintaan tersebut telah memicu ketakutan di Gedung Putih bahwa Beijing dapat membantu Rusia dan merusak upaya Barat di Ukraina.
Juru bicara kedutaan AS di China mengatakan mereka belum mendengar tentang permintaan itu dan bahwa "situasi saat ini di Ukraina memang membingungkan".
Baca juga: PBB: Hampir 2,7 Juta Orang Telah Melarikan Diri dari Ukraina
- Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan akan bertemu dengan diplomat top China, Yang Jiechi, di Roma pada Senin (14/3/2022).
Sullivan memperingatkan bahwa Beijing akan "benar-benar" menghadapi konsekuensi jika membantu Moskow menghindari sanksi atas invasi ke Ukraina.
- Sullivan juga mengatakan Rusia akan membayar "harga yang mahal" untuk serangan senjata kimia.
- Instagram dilaporkan down di Rusia.
Baca juga: Amerika Serikat Gelontorkan 200 Juta Dolar AS untuk Bantu Ukraina Hadapi Rusia

- Kepala eksekutif perusahaan pengenalan wajah kontroversial Clearview AI mengatakan kementerian pertahanan Ukraina telah mulai menggunakan layanannya, menurut Reuters.
Kementerian diberi akses gratis ke Clearview AI – perangkat lunak pengenalan wajah kontroversial yang menggores gambar dari media sosial dan platform lain – untuk digunakan selama perang.
- Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina akan dilanjutkan melalui tautan video pada Senin (14/3/2022).
Konfirmasi putaran pembicaraan berikutnya datang setelah kedua belah pihak mengatakan mereka membuat kemajuan dalam negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri lebih dari dua minggu pertempuran antara tentara Rusia dan Ukraina.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Maliana/Andari Wulan Nugrahani)