Minggu, 14 September 2025

Jerman akan Beli Hampir 3 Lusin F-35A Buatan AS, Mampu Bawa Senjata Nuklir

Jerman akan mengganti beberapa jet pengebom Tornado yang sudah tua, dengan pesawat F-35A Lighting II buatan Amerika Serikat (AS).

Fabrice COFFRINI / AFP
(FILES) File foto ini diambil pada 7 Juni 2019 menunjukkan jet tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II yang diparkir di landasan di Pangkalan Udara Payerne saat Boeing McDonnell Douglas F/A-18 Hornet lepas landas di latar belakang, selama uji terbang dan uji darat. Jerman berencana untuk membeli hingga 35 jet tempur F-35 yang dibuat oleh perusahaan AS Lockheed Martin serta 15 jet Eurofighter, sebuah sumber parlemen mengatakan pada 14 Maret 2022, sebagai bagian dari dorongan besar untuk memodernisasi angkatan bersenjata dalam menanggapi serangan Rusia. invasi ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Jerman akan mengganti beberapa jet pengebom Tornado yang sudah tua, dengan pesawat F-35A Lighting II buatan Amerika Serikat (AS).

Dikatakan pesawat F-35A tersebut mampu membawa senjata nuklir, terang Menteri Pertahanan Jerman.

Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht pada Senin (14/3/2022) mengatakan negaranya akan meningkatkan jet tempur Eurofighter Typhoon untuk peperangan elektronik – kemampuan yang saat ini juga dipenuhi oleh jet Tornado.

"Eurofighter akan diganti mulai tahun 2040 dengan Future Combat Air System, atau FCAS, yang sedang dikembangkan bersama dengan Prancis dan Spanyol," katanya.

Baca juga: 11 Maret: Hari Peringatan Korban Terorisme di Eropa dan Jerman

Baca juga: Badan Intelijen Jerman Diizinkan untuk Menyelidiki Partai AfD

Lockheed Martin F-35 Lightning II
(FILES) File foto ini diambil pada 7 Juni 2019 menunjukkan jet tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II yang diparkir di landasan di Pangkalan Udara Payerne saat Boeing McDonnell Douglas F/A-18 Hornet lepas landas di latar belakang, selama uji terbang dan uji darat. Jerman berencana untuk membeli hingga 35 jet tempur F-35 yang dibuat oleh perusahaan AS Lockheed Martin serta 15 jet Eurofighter, sebuah sumber parlemen mengatakan pada 14 Maret 2022, sebagai bagian dari dorongan besar untuk memodernisasi angkatan bersenjata dalam menanggapi serangan Rusia. invasi ke Ukraina.

Dilansir Al Jazeera, Komandan Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe), Ingo Gerhartz, mengatakan perang Rusia di Ukraina membuat perlu untuk memilih F-35 Lockheed Martin.

Sebelumnya, pemerintah telah mempertimbangkan untuk mengganti Tornado Luftwaffe dengan campuran pesawat buatan AS dan Eropa yang berbeda.

“Hanya ada satu jawaban untuk agresi [Presiden Rusia Vladimir] Putin,” kata Gerhartz.

“Persatuan di NATO dan pencegah yang kredibel. Ini secara khusus berarti tidak ada alternatif selain memilih F-35.”

Baca juga: Jerman Luncurkan Penyelidikan atas Dugaan Kejahatan Perang di Ukraina

Baca juga: Setelah 20 Jam Perjalanan, Pengungsi Ukraina Tiba di Kota Jerman

Bom atom AS

Militer Jerman tidak memiliki senjata nuklirnya sendiri.

Tetapi sebagai bagian dari sistem pencegahan nuklir yang dikembangkan selama Perang Dingin, militer Jerman mempertahankan pengebom yang mampu membawa bom atom AS, beberapa di antaranya ditempatkan di Jerman.

Oposisi Partai Kiri mengkritik keputusan untuk membeli hampir tiga lusin F-35 untuk militer Jerman.

“Kami menolak mempersenjatai Bundeswehr [tentara Jerman] dengan jet tempur baru berkemampuan nuklir,” kata Ali al-Dailami, Wakil juru bicara pertahanan partai tersebut.

Baca juga: Rusia Ancam Tutup Pipa Gas Utama ke Jerman, Larangan Minyak Rusia Diklaim Sebabkan Bencana Besar

Pesawat F-35 Lightning II Angkatan Udara AS yang ditugaskan ke Skuadron Tempur ke-34
Pesawat F-35 Lightning II Angkatan Udara AS yang ditugaskan ke Skuadron Tempur ke-34 (Senior Airman Joseph Barron/US Air Force via AP)

Dia memperingatkan bahwa memperlengkapi pilot Jerman untuk menjatuhkan bom atom AS dapat "mendorong risiko perang nuklir di Eropa".

Duta Besar AS untuk Jerman Amy Gutmann menyambut baik pengumuman itu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan