Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jadi Kota yang Penting bagi Rusia, Ukraina Tolak Serahkan Mariupol: Tak Ada Peletakan Senjata

Ukraina telah menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol. Kota pelabuhan Mariupol di Ukraina dikepung oleh pasukan Rusia.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
AFP / Citra satelit © 2022 Maxar Technologies
Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina. Ukraina telah menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol. 

TRIBUNNEWS.COM - Kota pelabuhan Mariupol di Ukraina dikepung oleh pasukan Rusia.

100.000 hingga 200.000 orang terperangkap di kota yang terus dibombardir tanpa henti.

Pemerintah setempat mengatakan, 80 persen infrastruktur kota telah hancur, beberapa di antaranya tidak dapat diperbaiki.

Kota ini tanpa air, listrik, dan pemanas, dan tidak mungkin menghitung jumlah kematian.

Jatuhnya Mariupol akan menjadi pukulan ekonomi bagi Ukraina dan kemenangan simbolis bagi Rusia.

“Mariupol memiliki makna praktis dan simbolis bagi Rusia,” kata Andrii Ianitskyi, kepala pusat keunggulan dalam jurnalisme ekonomi di Kyiv School of Economics, Selasa (22/3/2022), dilansir The Guardian.

“Ini adalah kota pelabuhan besar dan pangkalan angkatan bersenjata Ukraina."

"Jadi, jika Rusia ingin memiliki koridor darat (dari Donbas) ke Krimea, mereka perlu mengontrol kota," terangnya.

Sejak 2014, kurang dari 30 km telah memisahkan Mariupol dari wilayah separatis yang dikuasai Rusia di Donbas.

Baca juga: Rusia Hentikan Negosiasi Damai dengan Jepang soal Kepulauan Kuril, Sebut Tokyo Ingin Rugikan Moskow

Baca juga: Presiden Zelenskyy Minta Warganya Terus Berjuang Bebaskan Ukraina Dari Rusia

Kota Mariupol Penting bagi Rusia

Mariupol adalah pusat metalurgi untuk besi dan baja, manufaktur mesin berat, dan perbaikan kapal.

Pabrik baja terbesar di Ukraina yang dimiliki oleh grup metalurgi terkemuka di negara itu, Metinvest, berlokasi di Mariupol.

Mariupol juga merupakan rumah bagi pelabuhan perdagangan terbesar di Laut Azov tempat Ukraina mengekspor biji-bijian, besi dan baja, serta mesin-mesin berat.

Pada 2021, tujuan utama ekspor Ukraina dari pelabuhan Mariupol adalah negara-negara Eropa dan Timur Tengah seperti Italia, Lebanon, dan Turki.

Menurut Ianitskyi, ada juga makna simbolis.

Baca juga: Dubes Rusia untuk Indonesia: Selamat Ulang Tahun ke-12 Tribunnews.com

Baca juga: Selamat dari Holocaust, Pria 96 Tahun Ini Tewas dalam Serangan Rusia di Ukraina

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan