Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jadi Kota yang Penting bagi Rusia, Ukraina Tolak Serahkan Mariupol: Tak Ada Peletakan Senjata

Ukraina telah menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol. Kota pelabuhan Mariupol di Ukraina dikepung oleh pasukan Rusia.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
AFP / Citra satelit © 2022 Maxar Technologies
Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina. Ukraina telah menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol. 

Pada 2014, Mariupol, kota terbesar kedua di wilayah Donetsk, bertahan dari pendudukan singkat oleh pasukan pro-Rusia.

Setelah Ukraina kehilangan kendali atas ibu kota regional Donetsk, Mariupol menampung jumlah terbesar pengungsi internal dari bagian Donbas yang diduduki lebih dari 96.000 orang pada 2019.

Mariupol juga akan menjadi kemenangan besar bagi propaganda Kremlin, yang menggambarkan Ukraina diperintah oleh Nazi dan perang sebagai “de-Nazifikasi”.

Kota ini telah menjadi basis batalion Azov, bekas unit paramiliter yang berakar pada kelompok sayap kanan dan neo-Nazi.

Pengungsi dari Mariupol terlihat setibanya di tempat parkir pusat perbelanjaan di pinggiran kota Zaporizhzhia, yang sekarang menjadi pusat pendaftaran pengungsi, pada 16 Maret 2022.
Pengungsi dari Mariupol terlihat setibanya di tempat parkir pusat perbelanjaan di pinggiran kota Zaporizhzhia, yang sekarang menjadi pusat pendaftaran pengungsi, pada 16 Maret 2022. (AFP/EMRE CAYLAK)

Ukraina Menolak Menyerahkan Mariupol

Diberitakan Al Jazeera, Ukraina telah menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol.

"Tidak ada pertanyaan tentang penyerahan, peletakan senjata," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, Senin (21/3/2022).

“Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang ini," lanjutnya.

Mariupol telah mengalami beberapa pengeboman terberat sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Vereshchuk mengatakan, lebih dari 7.000 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina melalui koridor kemanusiaan, lebih dari setengahnya dari Mariupol.

Rusia dan Ukraina telah membuat kesepakatan sepanjang perang untuk menciptakan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil, tetapi saling menuduh dan sering melanggarnya.

Baca juga: Hubungan Rusia-AS Makin Panas, Kremlin Tersinggung Presidennya Disebut Penjahat Perang

Baca juga: Demi Gencatan Senjata dengan Rusia, Presiden Ukraina Bersedia Tidak Gabung dengan NATO

Rusia Coba Membuat Mariupol Kelaparan agar Menyerah

Seorang anggota parlemen Ukraina menuduh Rusia berusaha membuat kota pelabuhan Mariupol yang terkepung kelaparan agar menyerah.

Dmytro Gurin berbicara setelah Ukraina menolak tenggat waktu Rusia yang menuntut para pembela Mariupol meletakkan senjata mereka sebagai imbalan untuk perjalanan yang aman ke luar kota.

Gurin mengatakan, tidak ada pertanyaan tentang penyerahan Mariupol.

Citra satelit Maxar yang dirilis pada 16 Maret 2022 ini menunjukkan Teater Drama Mariupol di Mariupol, Ukraina, pada 14 Maret 2022.
Citra satelit Maxar yang dirilis pada 16 Maret 2022 ini menunjukkan Teater Drama Mariupol di Mariupol, Ukraina, pada 14 Maret 2022. (AFP)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan