Konflik Rusia Vs Ukraina
Jadi Kota yang Penting bagi Rusia, Ukraina Tolak Serahkan Mariupol: Tak Ada Peletakan Senjata
Ukraina telah menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol. Kota pelabuhan Mariupol di Ukraina dikepung oleh pasukan Rusia.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Daryono
Pada 2014, Mariupol, kota terbesar kedua di wilayah Donetsk, bertahan dari pendudukan singkat oleh pasukan pro-Rusia.
Setelah Ukraina kehilangan kendali atas ibu kota regional Donetsk, Mariupol menampung jumlah terbesar pengungsi internal dari bagian Donbas yang diduduki lebih dari 96.000 orang pada 2019.
Mariupol juga akan menjadi kemenangan besar bagi propaganda Kremlin, yang menggambarkan Ukraina diperintah oleh Nazi dan perang sebagai “de-Nazifikasi”.
Kota ini telah menjadi basis batalion Azov, bekas unit paramiliter yang berakar pada kelompok sayap kanan dan neo-Nazi.

Ukraina Menolak Menyerahkan Mariupol
Diberitakan Al Jazeera, Ukraina telah menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol.
"Tidak ada pertanyaan tentang penyerahan, peletakan senjata," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, Senin (21/3/2022).
“Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang ini," lanjutnya.
Mariupol telah mengalami beberapa pengeboman terberat sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Vereshchuk mengatakan, lebih dari 7.000 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina melalui koridor kemanusiaan, lebih dari setengahnya dari Mariupol.
Rusia dan Ukraina telah membuat kesepakatan sepanjang perang untuk menciptakan koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil, tetapi saling menuduh dan sering melanggarnya.
Baca juga: Hubungan Rusia-AS Makin Panas, Kremlin Tersinggung Presidennya Disebut Penjahat Perang
Baca juga: Demi Gencatan Senjata dengan Rusia, Presiden Ukraina Bersedia Tidak Gabung dengan NATO
Rusia Coba Membuat Mariupol Kelaparan agar Menyerah
Seorang anggota parlemen Ukraina menuduh Rusia berusaha membuat kota pelabuhan Mariupol yang terkepung kelaparan agar menyerah.
Dmytro Gurin berbicara setelah Ukraina menolak tenggat waktu Rusia yang menuntut para pembela Mariupol meletakkan senjata mereka sebagai imbalan untuk perjalanan yang aman ke luar kota.
Gurin mengatakan, tidak ada pertanyaan tentang penyerahan Mariupol.
