Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Profil Alexey Navalny, Kritikus Putin Paling Vokal yang Dinyatakan Bersalah atas Penipuan

Berikut ini profil Alexey Navalny, kritikus Presiden Rusia Vladimir Putin paling vokal.

Editor: Daryono
Kolase Tribunnews.com/AFP
Pemimpin oposisi Rusia, Alexey Navalny dan Presiden Vladimir Putin 

Sejak Moskow memulai invasinya ke Ukraina, Navalny juga terus mendorong orang-orang Rusia untuk menolaknya.

Seruan itu ia lontarkan meski dirinya berada di balik jeruji.

Baca juga: Rusia Hentikan Negosiasi Damai dengan Jepang soal Kepulauan Kuril, Sebut Tokyo Ingin Rugikan Moskow

Kehidupan Navalny sebelum Percobaan Pembunuhan

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dan istrinya Yulia terlihat di titik pemeriksaan paspor di bandara Sheremetyevo Moskow pada 17 Januari 2021. Polisi Rusia menahan kritikus Kremlin Alexei Navalny di bandara Moskow tak lama setelah dia mendarat dalam penerbangan dari Berlin, seorang jurnalis AFP di tempat kejadian berkata.
Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dan istrinya Yulia terlihat di titik pemeriksaan paspor di bandara Sheremetyevo Moskow pada 17 Januari 2021. Polisi Rusia menahan kritikus Kremlin Alexei Navalny di bandara Moskow tak lama setelah dia mendarat dalam penerbangan dari Berlin, seorang jurnalis AFP di tempat kejadian berkata. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

2000: Bergabung dengan Yabloko, Partai Demokrat Bersatu Rusia.

2006: Berpartisipasi dalam March Rusia, sebuah acara nasionalis.

2007: Diusir dari Yabloko karena kecenderungan nasionalisnya.

2007: Meluncurkan Gerakan Pembebasan Nasional Rusia (dikenal sebagai NAROD, yang berarti "rakyat" dalam bahasa Rusia).

2009: Menjadi penasihat kebijakan gubernur wilayah Kirov.

November 2010: Mengungkap skema penggelapan senilai empat juta dolar AS di operator pipa minyak milik negara, Transneft, dengan mengunggah dokumen yang bocor di blognya.

Desember 2010: Kirov-area membuka penyelidikan terhadap Navalny yang melibatkan kesepakatan kayu milik negara saat ia menjadi penasihat gubernur.

5 Desember 2011: Ikut serta dalam protes menyusul kemenangan Vladimir Putin dalam pemilihan 4 Desember. Ia ditangkap, tapi dibebaskan setelah 15 hari.

2011: Mendirikan Yayasan Anti Korupsi (FBK). Organisasi ini menyelidiki korupsi di pemerintah Rusia dan mengunggah dokumentasi pendukung.

24 Desember 2011: Berbicara di depan puluhan ribu demonstran pro-reformasi sebelum pemilihan presiden Maret 2012.

6 Maret 2012: Ditangkap bersama demonstran lainnya setelah Putin memenangkan masa jabatan ketiga sebagai presiden pada 4 Maret, dengan perolehan suara di bawah 65 persen. Kritik mempertanyakan hasil di tengah keluhan kecurangan pemilih.

20 Maret 2013: Bersama pengusaha Petr Ofitserov, Navalny didakwa karena menyalahgunakan 500.000 dolar AS dalam kesepakatan kayu milik negara, saat ia menjadi penasihat gubernur wilayah Kirov.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan