Konflik Rusia Vs Ukraina
Jepang Bekukan Aset 25 Orang Rusia sebagai Sanksi Invasi, Hubungan Bilateral Rusia-Jepang Renggang
Jepang bekukan aset 25 orang Rusia sebagai sanksi atas invasi di Ukraina. Hubungan bilateral Rusia-Jepang renggang. Menlu Kishida bersikap tegas.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Inza Maliana
Kishida juga telah berjanji akan mengungkap daftar revisi pembatasan impor dan ekspor lebih lanjut.
Sebagai tanggapan, Rusia menambahkan Jepang ke daftar “negara-negara yang tidak bersahabat” pada hari berikutnya.
Rusia juga menangguhkan perjalanan bebas visa, yang memungkinkan mantan penduduk Jepang mengunjungi pulau-pulau yang sekarang dikuasai Rusia.
Pulau-pulau tersebut memiliki makna sejarah bagi mantan penduduk Jepang yang diusir dari sana dan berusaha untuk mendapatkan kembali tanah dan komunitas mereka.
Di sisi lain, Rusia memandang mereka sebagai rampasan perang yang berhak diperoleh.
Jepang: Invasi ke Ukraina dan Hubungan Jepang-Rusia adalah Masalah Terpisah

Dari sudut pandang Jepang, invasi ke Ukraina dan hubungan Jepang-Rusia harus diperlakukan secara terpisah.
Kishida menyebut penarikan Rusia dari negosiasi damai dinilai “tidak adil” dan “sama sekali tidak dapat diterima” berdasarkan alasan krisis di Ukraina saat ini berasal dari Rusia.
Menlu Jepang juga menyatakan sanksi ekonomi Jepang terhadap Rusia tidak dapat dihindari karena tindakan Rusia melanggar hukum internasional.
Sementara itu, Jepang telah menunjukkan tingkat simpati dan dukungan yang biasa untuk perjuangan Ukraina.
Selain protes terhadap perang yang diadakan setiap akhir pekan di seluruh Jepang, masyarakat Jepang telah menyumbangkan lebih dari $17 juta untuk dana bantuan bagi Ukraina.
Selama bertahun-tahun Jepang telah mengumpulkan reputasi untuk tingkat penerimaan pengungsi yang rendah.
Namun kini, Jepang telah menyambut 73 warga pengungsi dari Ukraina, menawarkan visa satu tahun bersama dengan bantuan untuk membantu mereka menetap di Jepang.
Selama pidato online Presiden Volodomir Zelensky kepada Diet Jepang pada hari Rabu (23/3/2022), dia berterima kasih kepada Jepang dari lubuk hatinya atas bantuan kemanusiaan dan partisipasinya dalam sanksi.
Dia juga mengimbau Jepang untuk memberlakukan sanksi lebih lanjut agar memberi banyak tekanan pada Rusia demi memulihkan perdamaian.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Russia VS Ukraina