Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-30, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina, dikutip dari The Guardian.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Inza Maliana
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky , mengimbau sekutu NATO untuk meningkatkan dukungan militer bagi negaranya melawan pasukan Rusia.
Berbicara kepada para pemimpin melalui tautan video, Zelensky berterima kasih kepada negara-negara atas peralatan pertahanan yang diberikan ke Ukraina tetapi meminta senjata ofensif.
Pemimpin Ukraina itu juga menuduh Rusia menyebarkan senjata fosfor.
NATO sepakat perkuat pertahanan
Para pemimpin NATO telah sepakat untuk memperkuat pertahanan mereka di timur sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Sekitar 40.000 tentara telah ditempatkan di sisi timurnya bersama dengan aset udara dan angkatan laut yang signifikan, dan empat kelompok tempur baru akan dikirim ke Slovakia, Hongaria, Bulgaria dan Rumania.
Baca juga: Waspada Penipuan Online Berkedok Donasi untuk Ukraina, Berikut Ini Cara Mengidentifikasinya
Sanksi baru untuk Rusia
AS dan sekutunya mengumumkan sanksi baru terhadap lebih dari 400 elit dan institusi Rusia.
Di antara mereka yang terkena sanksi adalah majelis rendah parlemen Rusia, Duma, dan 328 anggotanya.
Departemen perbendaharaan AS juga mengeluarkan panduan , memperingatkan bahwa otoritas AS dapat menjatuhkan sanksi pada transaksi terkait emas yang melibatkan Rusia.
Biden mengatakan China memahami konsekuensi ekonomi yang akan terjadi jika memberikan bantuan kepada Rusia dalam perangnya dengan Ukraina.
Berbicara kepada wartawan di Brussel, presiden AS mengatakan aliansi NATO tidak pernah lebih bersatu seperti sekarang ini.
Baca juga: NATO Sebut Putin Meremehkan Kekuatan Ukraina: Dia Telah Membuat Kesalahan Besar

Tanggapan G7
Para pemimpin G7 mengatakan mereka memutuskan untuk menerapkan konsekuensi berat pada Rusia dan siap untuk menerapkan langkah-langkah tambahan “sesuai kebutuhan”.
Dalam sebuah pernyataan bersama , mereka mengutuk “perang pilihan” Presiden Rusia Vladimir Putin dan agresinya yang “tidak dapat dibenarkan, tidak beralasan dan ilegal” di Ukraina.