Jumat, 15 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Singgung Nama J.K Rowling saat Layangkan Kritik pada Barat, sang Penulis Membalas

Nama penulis Harry Potter, J.K Rowling, disebut Vladimir Putin saat melayangkan kritik pada Barat.

Penulis: Tiara Shelavie
AFP, Twitter @jk_rowling
Vladimir Putin dan JK Rowling 

"Terima kasih banyak untuk semua orang yang telah menyumbang untuk Ukraina Lumos."

Baca juga: Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Jadi Sorotan, Luhut: Kita Lihat Saja, G20 Bukan Forum Politik

Baca juga: PROFIL J.K Rowling, Penulis Harry Potter yang Disebut Putin sebagai Contoh Cancel Culture

J.K Rowling Korban Cancel Culture

J.K Rowling
J.K Rowling (Twitter @jk_rowling)

J.K Rowling menjadi korban cancel culture setelah ia menyuarakan pandangannya mengenai transgender.

Sejumlah kritikus lantas menuduh penulis itu transfobia, meski tuduhan itu telah berulang kali dibantahnya.

Para pemain Harry Potter, seperti Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint, turut mengkritik sang penulis dan menyuarakan dukungan mereka sendiri terhadap LGBT.

Timeline J.K Rowling Hadapi Cancel Culture

Mengutip Daily Mail, inilah kronologi bagaimana penulis Harry Potter dikritik dan diboikot banyak orang karena pandangannya terhadap LGBT.

6 Juni 2020:

Rowling me-retweet artikel opini yang dipublikasikan di situs web Devex dengan judul, "Menciptakan dunia pasca-COVID-19 yang lebih setara bagi orang-orang yang mengalami menstruasi."

Rowling mengecam penggunaan kata 'orang-orang yang mengalami menstruasi', ungkapan yang digunakan untuk menyebut pria transgender yang terlahir sebagai perempuan tapi masih bisa menstruasi.

Ia menulis: "Saya yakin dulu ada kata untuk orang-orang itu. Seseorang tolong aku. Wumben? Wimpund? Woomud?"

Tweet-nya segera memancing rentetan kritik dari pengikut LGBTQ-nya.

Sang penulis kemudian menanggapi kritik tersebut dengan me-retweet komentar penggemar yang mengecam 'ekstremis' karena 'bersikeras bahwa jenis kelamin biologis hanyalah ilusi'.

Rowling menambahkan: "Jika jenis kelamin tidak nyata, tidak ada ketertarikan sesama jenis. Jika jenis kelamin tidak nyata, realitas hidup perempuan secara global terhapus."

"Saya tahu dan mencintai orang trans, tetapi menghapus konsep jenis kelamin menghilangkan kemampuan banyak orang untuk mendiskusikan kehidupan mereka secara bermakna. Bukanlah kebencian untuk mengatakan yang sebenarnya."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan