Konflik Rusia Vs Ukraina
Biden Sebut Putin Tak Bisa Tetap Berkuasa, Kremlin: Bukan Wewenangnya untuk Memutuskan
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak pernyataan Biden yang menyebut Putin tak bisa tetap berkuasa di tengah invasi ke Ukraina.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Pravitri Retno W
Dia juga memperingatkan Rusia untuk tidak bergerak "seinci" dari wilayah NATO, mengulangi "kewajiban suci" pertahanan kolektif untuk anggota aliansi.
“Kremlin ingin menggambarkan perluasan NATO sebagai proyek kekaisaran yang bertujuan untuk mengacaukan Rusia,” kata Biden.
“NATO adalah aliansi pertahanan yang tidak pernah mencari kehancuran Rusia.”
Sebelumnya pada hari Sabtu, tak lama setelah bertemu dengan para pengungsi Ukraina, Biden menyebut Putin sebagai "pembantai".
Kremlin telah menjawab dengan mempertanyakan keadaan pikiran pemimpin AS.
Pekan lalu itu menuduh Biden membuat "penghinaan pribadi" terhadap Putin setelah dia menjulukinya sebagai "penjahat perang" dan "diktator pembunuh", dan mengatakan pernyataannya tampaknya didorong oleh iritasi, kelelahan, dan kelupaan.
Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos, mengejek di media sosial bahwa klarifikasi pernyataan terbaru Biden datang dari unit medis Gedung Putih.
Rogozin sebelumnya mencemooh apa yang disebutnya "sanksi Alzheimer" yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat atas perang di Ukraina, yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus.
(Tribunnews.com/Yurika)