Senin, 8 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

VIDEO: Sukhoi SU-34 Rusia Lepaskan Flare di Donetsk, Hindari Ancaman Rudal Pertahanan Udara Ukraina

Rudal anti-pesawat Ukraina kerap menimbulkan risiko bagi pilot Rusia yang sering terbang di ketinggian rendah.

Ist
Ilustrasi: Sukhoi Rusia. 

Namun sejumlah kalangan Barat menilai, Rusia tidak memiliki bom presisi udara ke darat dalam jumlah memadai, seperti halnya Amerika.

Baca juga: Apa yang Dapat Dilakukan PBB untuk Bantu Ukraina? Bisakah PBB Paksa Rusia Mundur?

Hal ini akhirnya memaksa pilot-pilot Rusia untuk bermanuver rendah demi bisa mengebom sasaran mereka secara presisi, tentu dengan risiko pesawat akan masuk dalam jangkauan rudal-rudal Ukraina.

Rudal anti-pesawat menimbulkan risiko bagi pilot Rusia yang terbang di ketinggian rendah.

Sistem pertahanan Udara Man-Portable (MANPADS) seperti Javelins, Stingers, NLAWs, Starstreak yang telah banyak dipasok ke Ukraina telah mendatangkan malapetaka pada militer Rusia.

Ukraina juga menggunakan sistem pertahanan udara yang kuat seperti S-300 dan S-125 Neva yang telah menjatuhkan berbagai pesawat tempur Rusia.

Rusia ancam Finlandia

Seorang anggota parlemen Rusia memperingatkan pembalasan Rusia jika Finlandia bergabung dengan NATO.

Adalah anggota Dewan Federasi Rusia Vladimir Dzhabarov, mengatakan bahwa setiap langkah Helsinki untuk bergabung dengan NATO akan menjadi "kesalahan strategis". 

Menurutnya, meski Finlandia mengembangkan hubungan dekat dengan Kremlin, keanggotaan NATO mengartikan negara itu akan menjadi target.

"Saya pikir itu (akan) menjadi tragedi yang mengerikan bagi seluruh rakyat Finlandia," kata Dzhabarov.

Kendati demikian, ia menyebut tidak mungkin Finlandia akan "menandatangani kartu untuk penghancuran negara mereka sendiri".

Komentar Dzhabarov ini dirilis kantor berita lokal, RIA Novosti, pada Rabu (6/4/2022).

Ini merupakan ancaman terbaru Kremlin terhadap rencana Finlandia bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Perluasan aliansi ini ke negara-negara bekas Uni Soviet, menjadi salah satu dalih Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan ke Ukraina.

Pada Maret lalu, Kepala Departemen Eropa Kementerian Luar Negeri Rusia, Sergei Belyayev mengatakan, Finlandia akan menghadapi konsekuensi politik yang serius jika masuk ke dalam NATO.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan