Senin, 15 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Tolak Tawaran Bernegosiasi dengan Ukraina di Mariupol: Mereka Ingin Pentaskan Adegan Memilukan

Rusia menolak tawaran dari Ukraina untuk melakukan negosiasi di Mariupol. Lavrov: Mereka Ingin Pentaskan Adegan Memilukan.

Penulis: Inza Maliana
The Moscow Times
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menolak proposal Kyiv untuk mengadakan pembicaraan damai atau upaya negosiasi untuk mengakhiri perang di Kota Pelabuhan Mariupol, Ukraina.

Menurut Lavrov, mengadakan negosiasi di Mariupol sama seperti mengadakan aksi teatrikal.

Hal ini disampaikan Lavrov dalam konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres pada Selasa (26/4/2022) hari ini.

"Itu adalah aksi teatrikal, memang, orang Ukraina suka mementaskan segalanya."

"Tampaknya mereka ingin mementaskan adegan memilukan lainnya," kata Lavrov saat menanggapi pertanyaan jurnalis tentang proposal Kyiv, dikutip dari TASS.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov (SPUTNIK/ MIKHAIL VOSKRESENSKIY)

Baca juga: Polandia Bekukan Puluhan Aset Perusahaan Asal Rusia Mulai Gazprom Hingga Produsen Pupuk Akron

Baca juga: Strategi AS Dukung Ukraina Bergeser, Kini Ingin Cegah Putin Membeli Lebih Banyak Senjata

Dia juga meminta pihak Ukraina untuk segera menanggapi proposal Rusia yang disebut telah dikirim selama lebih dari 10 hari.

"Jika kita berbicara tentang sikap serius untuk bekerja dalam kerangka negosiasi, akan lebih baik jika mereka dengan cepat menanggapi proposal kami."

"Yang, saya ulangi, telah berada di pihak mereka selama lebih dari 10 hari dan yang, ternyata, tidak direspons, bahkan Zelensky belum pernah mendengarnya," katanya.

Sementara, Lavrov mengaku pihak Rusia telah siap untuk bernegosiasi.

Tetapi, Lavrov menambahkan, terlalu dini untuk membicarakan tentang siapa yang akan menengahi proses negosiasi.

Baca juga: Ukraina Diprediksi Kehilangan Sekitar 20 Persen Panen Gandumnya karena Perang

Baca juga: Senjata di Asia Tenggara, Cari Duit Yakuza Jepang Kini Manfaatkan Perang Ukraina - Rusia

"Kami siap bernegosiasi, jika ada yang punya ide menarik, kami siap mendengarkannya."

"Negosiator Ukraina tidak berbicara tentang mediasi seperti itu, setidaknya sekarang, pada tahap sebelumnya. Terlalu dini untuk berbicara tentang mediator pada tahap ini, menurut saya,” kata Lavrov.

Sebelumnya, Lavrov melaporkan bahwa negosiasi Rusia-Ukraina terhenti karena fakta bahwa Kyiv tidak menanggapi proposal terbaru Moskow.

Ditambah, pernyataan oleh otoritas Ukraina yang menunjukkan kurangnya minat mereka dalam dialog.

Namun demikian, seperti yang dikonfirmasi oleh ajudan Presiden Federasi Rusia Vladimir Medinsky, pada 22 April, para delegasi melakukan beberapa percakapan yang lebih panjang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan