Pilpres Filipina: Tiga Petugas Keamanan Tewas Tertembak di Tempat Pemungutan Suara
Serangan oleh kelompok bersenjata ke sebuah tempat pemungutan suara di Filipina Selatan mengakibatkan tiga petugas keamanan tewas.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Pravitri Retno W
Salah satunya adalah calon terdepan dan mantan senator Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr, putra tunggal mendiang Presiden Ferdinand E Marcos, yang rezim otoriternya dinodai korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Pemilihan presiden pada hari Senin, sebagian besar dianggap sebagai perlombaan dua arah antara Bongbong dan mantan pengacara hak asasi manusia Leni yang muncul sebagai dua pesaing teratas dalam survei nasional.
Pasangan ini juga mencalonkan diri sebagai wakil presiden dalam pemilihan 2016, di mana Leni muncul sebagai pemenang.
Kritikus Bongbong mengklaim bahwa pencalonan presidennya adalah upaya yang disengaja untuk mengambil kembali kekuasaan yang pernah menjadi milik keluarganya.
Kandidat presiden lainnya termasuk Walikota Manila petahana Francisco "Isko Moreno" Domagoso dan mantan petinju profesional Senator Manny Pacquiao.
Siapa pun yang terpilih akan memimpin Filipina selama enam tahun ke depan dan tidak akan dapat mencalonkan diri lagi.
Wakil Presiden Dipilih Terpisah
Di Filipina, wakil presiden dipilih secara terpisah dari presiden. Ini berarti mereka bisa berasal dari kubu politik yang berbeda.
Tahun ini, ada sembilan calon dalam pemilihan wakil presiden.
Salah satunya adalah Sara Duterte, Wali Kota Davao yang sedang menjabat.
Pria berusia 43 tahun itu juga merupakan putri Presiden Duterte dan pasangan calon Bongbong.

Baca juga: Kandidat Utama Presiden Filipina Rampungkan Kampanye, Bersiap untuk Pemilu 9 Mei
Baca juga: China Disebut Pelajari Konflik Rusia-Ukraina untuk Mendapatkan Kontrol atas Taiwan
Tandem Marcos-Duterte didukung oleh beberapa kelompok politik.
Kandidat lainnya termasuk calon wakil presiden Leni dan Senator Kiko Pangilinan dan Presiden Senat petahana Tito Sotto.
Masa jabatan wakil presiden adalah enam tahun.
Dia dapat mencalonkan diri untuk satu pemilihan ulang tetapi tidak dapat menjabat lebih dari dua periode berturut-turut.
Pemilihan akan ditutup pada jam 7 malam.
Setelah itu, suara akan dihitung dan dikonsolidasikan sebelum hasil awal mengungkapkan siapa yang akan memerintah Filipina selama enam tahun ke depan.
(Tribunnews.com/Yurika)